Fimela.com, Jakarta Indonesia memiliki peluang yang cukup besar untuk mengembangkan metaverse dunia. Dengan memiliki keunggulan nilai-nilai luhur bangsa dan kearifan lokal.
Salah satu peluang untuk menampilkan peran tersebut dalam ajang Presidensi G20 Indonesia 2022. Kementerian Komunikasi dan Informasi mendorong banyak pihak untuk berkolaborasi sehingga dapat merintis dan mewujudkan metaverse lokal.
Hadirnya metaverse lokal diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia di era digital.
“Metaverse Indonesia telah mulai terbentuk dari sektor yang ekosistem user-nya paling adaptif untuk mengadopsi inovasi digital. Hal ini pun akan terus berevolusi dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Tentunya perkembangan ini menggunakan sumber daya, konektivitas, dan semua elemen informatika di Indonesia, serta melibatkan berbagai perusahaan yang telah berfokus untuk mengembangkannya” ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate di Jakarta, Jumat (14/01/2022).
Metaverse Indonesia
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah berbicara tentang dunia metaverse dalam pidatonya di Muktamar Pengurus Besar Nahdlatul Utama ke 34 pada Desember 2020. Menurut Jokowi, masa depan dakwah maupun mengajian bisa dilakukan secara virtual dengan metaverse.
“Metaverse akan mengubah, saya tidak tahu apakah pandemi ini menjadi dipercepat lima atau sepuluh tahun tapi pasti datang. Oleh sebab itu, kita semua harus siap dan kita bersama-sama NU untuk peradaban dunia," kata Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyebut Indonesia akan memimpin G20 juga ingin mempengaruhi kebijakan dunia yang berpihak pada negara miskin dan berkembang. Terutama dalam digitalisasi dalam perubahan iklim dan ekonomi hijau.
Metaverse sendiri merupakan semesta kolaboratif yang menggabungkan interaksi manusia dengan avatar serta berbagai produk dan layanan antara dunia nyata dengan dunia digital tanpa batas. Semual hal bisa berlangsung secara simultan dan paralel.
Pihak yang mengembangkan Metaverse Indonesia
Metaverse memiliki potensi yang besar untuk masyarakat bisa berinteraksi, bekerja, belajar, dan berkarya. Tidak hanya ditujukn sebagai permainan atau pertukaran NFT (non-fungible tokens) semata. NFT kini menjadi aset digital yang menggambarkan objek aslinya, tidak bisa dijadikan sebagai alat tukar, tetapi bisa diperjualbelikan seperti halnya aset fisik.
Diperkirakan pembangunan metaversi Indonesia akan membutuhkan waktu cukup lama dan dilakukan secara bertahap hingga 2024. WIR Group sebagai salah satu perusahaan teknologi perangkat lunak metaverse asal Indonesia akan memperkenalkan prototipe metaverse Indonesia pada perhelatan Presidensi G20 Indonesia 2022 ini.
WIR Group akan mengajak perusahaan global Meta (Facebook)dan Microsoft sebagai pengembang perangkat keras seperti kacamata augmented dan virtual reality. Rencana kolaborasi pemerintah-swasta dan antar perusahaan ini diharapkan dapat merintis metaverse versi Indonesia yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia di era digital.
Metaverse yang orisinil
“Sebab, adanya dukungan dari pemerintah yang dilakukan secara masif akan sangat berpengaruh terhadap pengembang berbagai sektor kehidupan. Dalam waktu yang relatif cepat, visi pengembangan sektor teknologi metaverse secara pesat di Indonesia dapat terwujud,” ujar Chief Executive Officer (CEO) WIR Group Michael Budi.
Menurut Dr. Indrawan Nugroho, pengamat teknologi dan inovasi, metaverse Indonesia perlu didesain sejak awal dengan basis kearifan lokal dan nilai-nilai luhur bangsa. Sehingga tercipta metaverse yang orisinil dan tidak ada duplikasi metaverse oleh negara lain.
Pembangunan metaverse Indonesia dianggap oleh semua pihak yang terlibat sebagai suatu langkah solid dalam upaya kolaboratif untuk memajukan Indonesia di panggung dunia. Hal ini pun selaras dengan tema Presidensi G20 Indonesia 2022 yaitu “Recover Together, Recover Stronger”, di mana metaverse Indonesia menjadi salah satu wahana untuk mewujudkannya.
Simak video berikut ini
#women for women