Fimela.com, Jakarta Akhir-akhir ini ada salah satu istilah psikologi populer yang sering digunakan, yakni inner child. Lalu, apakah arti inner chil yang sebenarnya? Inner child merupakan sekumpulan peristiwa baik dan buruk yang terjadi di masa kanak-kanak yang memengaruhi kepribadian seseorang hingga ia dewasa.
Tetapi, pengalaman buruk masa kecil ternyata juga memengaruhi pola pikir seseorang dan berdampak dalam kehidupannya, sehingga menimbulkan trauma atau rasa sakit. Nah, inilah yang disebut dengan inner child yang terluka.
Inner child yang terluka ini bisa membuat seseorang sulit terkendali dalam menghadapi situasi tertentu dan jika dibiarkan bisa membahayakan mentalnya. Bahkan ketika seseorang tersebut sudah punya anak, inner child ini bisa memengaruhi pola asuhnya. Berikut ini tanda-tanda kamu punya inner child yang terluka.
1. Mudah merasa takut
Semua orang punya ketakutan masing-masing, tapi yang dimaksud di sini adalah ketakutan berlebih yang membuat kita berpikir bahwa orang akan meninggalkan kita. Sehingga muncul perasaan negatif, cemas, atau merasa tak layak untuk dicintai. Ketakutan berlebih seperti ini bisa berbahaya bagi kesehatan mental dan harus diatasi.
2. Mudah merasa bersalah
Menyesal setelah melakukan kesalahan adalah hal yang wajar. Tetapi kalau kamu sering merasa menyesal dan bersalah bahkan pada kesaahan yang tidak kamu lakukan, kamu mungkin pernah mengalami perlakuan masa kecil yang salah. Sering dimarahi atau dibentak bisa menjadi penyebab utama yang membuatmu sulit sembuh.
3. Selalu bergantung pada orang lain
Orang yang punya inner child selalu membutuhkan perhatian dan validasi dari orang lain. Dan ini membuat mereka bergantung secara berlebihan dan bersikap obsesif pada orang di sekitarnya. Mereka akan melakukan apapun untuk menyenangkan orang di sekitarnya asal mendapatkan perlakuan dan perhatian yang dibutuhkannya. Biasanya, orang ini punya masa lalu yang sulit sehingga sulit untuk bersikap mandiri.
4. Tidak bisa mengontrol emosi
Orang yang punya masalah innser child juga tak bisa mengontrol emosinya dengan baik. Saat marah, kamu mudah meledak dan tak terkendali, begitu juga saat sedih, kamu mudah menyalahkan bahkan menyakiti diri sendiri. Ini berkaitan dengan pengalaman buruk masa kecil seperti mendapatkan perlakuan kasar, mengalami kekerasan dan kurang kasih sayang.
5. Sulit memercayai orang lain
Sulit memercayai orang lain secara berlebihan biasanya disebabkan oleh trauma masa lalu karena sering dibohongi. Sehingga ketikan seseornag sudah dewasa, ia akan menjadi sulit memercayai orang di sekitarnya dan cenderug curiga. Bahkan, ketika ia menjalin hubungan dengan seseorang, ia akan sulit memercayai pasangannya sendiri.
Tentu bukan hal yang mudah untuk berdamai dengan masa lalu yang membuat inner childmu terluka. Tetapi kamu bisa mengatasinya dengan memahami inner childmu terlebih dahulu, memaafkan diri sendiri dan orang di masa lalu, meditasi dan konsultasi ke profesional.
#WomenforWomen