5 Kue Tradisional khas Lampung yang Enak Jadi Camilan

Febi Anindya Kirana diperbarui 16 Apr 2024, 14:56 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap daerah memiliki makanan khas tersendiri yang unik, termasuk provinsi Lampung. Jika kamu tertarik menikmati kue tradisional asal Lampung, mungkin kamu tertarik mencoba sekian kue tradisional ini.

1. Benjak enjak

Bahan:

  • 300 gr pisang raja
  • 250 gr beras ketan
  • 100 gr gula merah
  • 2 lembar daun pandan
  • daun pisang dan tusuk lidi secukupnya

Cara membuat:

  1. Cuci bersih beras ketan, rendam selama 4 jam. Jika sudah, tiriskan dan tuang ke dalam panci.
  2. Tuang air hingga beras tenggelam. Masak hingga air habis. Angkat.
  3. Panaskan kukusan. Aduk beras ketan setengah matang, pindahkan ke wadah lain dan tambahkan daun pandan ke dalam kukusan. Kukus selama 20 menit atau hingga empuk matang.
  4. Sambil menunggu ketan matang, lumatkan pisang dan campur dengan gula merah yang sudah diiris halus.
  5. Masukkan ketan ke dalam adonan pisang gula, aduk rata.
  6. Ambil daun pisang secukupnya, isi secukupnya. Bungkus daun pisang dan semat dengan lidi. Kukus selama 10 menit, angkat.
  7. Sajikan kue benjak enjak khas Lampung yang manis empuk unik.
What's On Fimela
2 dari 5 halaman

2. Geguduh

ilustrasi pisang goreng/Trending Now/Shutterstock

Bahan:

  • 4 buah pisang kepok
  • 6 sdm tepung terigu
  • 2 sdm keju parut
  • 1 sdm tepung maizena
  • 1 sdm kental manis putih
  • 1 sdt gula pasir
  • 1/4 sdt baking powder
  • 1/4 sdt vanili bubuk
  • sejumput kayu manis

Cara membuat:

  1. Haluskan pisang dengan garpu atau blender. Tuang ke dalam wadah.
  2. Masukkan tepung terigu, maizena, keju, kental manis, vanili, kayu manis dan baking powder.
  3. Jika semua bahan sudah tercampur, panaskan minyak.
  4. Goreng setiap satu sendok hingga matang dan kecokelatan. Angkat.
  5. Sajikan geguduh khas Lampung selagi hangat, jika suka tambahkan gula halus di atasnya.
3 dari 5 halaman

3. Kue segumpal

ilustrasi kue bungkus daun pisang/Thanaphum Chamnanprai/Shutterstock

Bahan:

  • 250 gr beras ketan
  • 250 ml santan kekentalan sedang
  • 1/2 sdt garam
  • daun pisang secukupnya
  • Tali rafia

Cara membuat:

  1. Cuci bersih beras ketan, tiriskan. Akan lebih empuk jika sebelumnya direndam selama paling tidak 2 jam.
  2. Tuang santan ke dalam wajan, masukkan beras ketan dan garam. Masak hingga santan habis sambil terus diaduk. Cara ini sebagai ganti proses aron di kukusan yang agak lama.
  3. Panaskan kukusan. Alasi dengan daun pisang secukupnya. Masukkan ketan yang sudah dimasak tadi dan ratakan. Kukus selama 20 menit.
  4. Panaskan daun pisang di atas api agar tidak kaku saat dilipat sebagai pembungkus. Jika ketan sudah matang, angkat dan buat bulatan lonjong sepanjang kepalan tangan.
  5. Tunggu hingga hangat agar tidak terlalu panas saat dibentuk. Gunakan plastik sebagai alas agar tidak lengket. Lakukan hingga habis.
  6. Bungkus setiap gumpalan ketan dengan daun pisang. Ikat dengan tali rafia. Lakukan hingga habis.
  7. Siapkan panci rebusan yang besar. Masukkan ke dalam air yang sudah mendidih. Rebus kurang lebih 1-2 jam. Tiriskan dan dinginkan kue segumpal.
  8. Potong-potong kue segumpal khas Lampung dan siap dinikmati. Kue segumpal ini bisa dimakan begitu saja atau bisa dijadikan pengganti nasi.
4 dari 5 halaman

4. Engkak atau Maksuba

ilustrasi engkak ketan/copyright by Mitna Maimunah (Shutterstock)

Bahan:

  • 12 butir telur ayam, suhu ruangan
  • 1,5 liter santan
  • 670 gr tepung ketan
  • 600 gr gula pasir
  • 200 ml kental manis
  • 3 sdm margarin, cairkan
  • 5 lembar daun jeruk
  • 2 lembar daun pandan
  • 1 sdt vanili essence

Cara membuat:

  1. Tuang santan ke dalam panci, masukkan daun pandan dan daun jeruk agar aromanya wangi. Masak hingga mendidih sambil terus diaduk hingga santan keluar minyak. Biarkan hingga dingin.
  2. Kocok telur dengan gula pasir dan vanili hingga gula larut menggunakan whisk.
  3. Tuang kental manis ke dalam telur sambil terus diaduk hingga merata.
  4. Tuang margarin cair ke dalam adonan telur, aduk rata lagi.
  5. Jika santan sudah benar-benar dingin, tuang ke dalam adonan telur, aduk rata. Masukkan tepung ketan sedikit demi sedikit sambil diaduk terus hingga tercampur rata.Panaskan oven. Siapkan loyang. Oles tipis dengan margarin dan beri alas kertas roti.
  6. Saring adonan ke dalam wadah lainnya agar adonan tidak ada yang bergerindil. Tuang 2-3 sendok sayur ke dalam loyang. Panggang menggunakan api atas dan bawah selama 15-20 menit 200 derajat Celcius.
  7. Keluarkan loyang, tusuk-tusuk agar gelembungnya keluar. Tekan lapisan pertama yang sudah matang kecokelatan bagian permukaannya.
  8. Tuang lagi adonan 2-3 sendok sayur lagi. Panggang lagi selama 15 menit. Jika belum sampai kecokelatan, panggang agak lama lagi.Lakukan berulang seperti lapisan pertama hingga adonan habis.
  9. Panggang hingga matang kecokelatan. Keluarkan dari oven dan biarkan dingin sebelum dikeluarkan dari loyang.
  10. Potong-potong dan kue engkak siap dinikmati.
5 dari 5 halaman

5. Bolu pisang Lampung

ilustrasi bolu pisang/copyright by A_Lein (Shutterstock)

Bahan:

  • 3 buah pisang lampung
  • 6 sdm gula pasir
  • 7 sdm tepung terigu
  • 7 sdm kental manis putih
  • 4 sdm mentega, lelehkan
  • 1 butir telur ayam
  • 1 sdt baking powder
  • 1/2 sdt SP

Cara membuat:

  1. Hancurkan pisang dengan garpu hingga hancur.
  2. Dalam wadah lain, kocok telur, sp dan gula pasir hingga berbuih putih.
  3. Masukkan pisang dan baking powder, aduk rata.
  4. Masukkan tepung sedikit demi sedikit smabil tetap diaduk hingga tidak ada yang bergerindil.Tuang mentega leleh dan kental manis, aduk rata lagi.
  5. Siapkan kukusan, masak hingga airnya panas. Ikat tutupnya dengan kain lap.
  6. Siapkan loyang, oles merata dengan minyak atau mentega. Tuang adonan dan ratakan.
  7. Masukkan ke dalam kukusan dan masak kurang lebih 25-30 menit atau hingga matang.
  8. Tes dengan tusuk lidi, jika sudah tidak ada yang menempel, berarti sudah matang.
  9. Angkat loyang dan biarkan dingin. Keluarkan dari loyang dan potong-potong. Bolu kukus pisang siap dinikmati.

Yuk coba semua resep kuenya dari Lampung

#Women for Women