6 Kue Tradisional khas Banjarmasin yang Enak Dijadikan Camilan

Febi Anindya Kirana diperbarui 15 Jan 2022, 13:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Banjarmasin punya banyak sekali kuliner kahs yang enak, patut dilestarikan dan diperkenalkan lebih luas ke masyarakat. Bukan hanya makanan yang dijadikan lauk, tapi juga camilan manis semavam kue tradidional manis yang enak dijadikan suguhan. Ini sekian kue tradisional khas Banjarmasin enak dijadikan camilan.

1. Wadai Ipau

Bahan kulit:

  • 300 ml air
  • 150 g tepung terigu
  • 2 sdm tepung tapioka
  • 1 butir telur
  • 2 sdm minyak goreng

Bahan isian:

  • 100 g daging dada ayam
  • 50 gr wortel potong dadu
  • 50 gr kentang potong dadu
  • 2 batang daun bawang
  • 2 butir telur ayam rebus

Bumbu halus:

  • 3 siung bawang merah
  • 1 butir bawang putih
  • 1/2 sdt garam
  • 1/4 sdt kaldu bubuk
  • pala dan merica bubuk secukupnya
  • air secukupnya

Bahan perekat:

  • 100 ml santan kental
  • 50 g tepung terigu
  • Sejumput garam

Bahan saus:

  • 250 ml santan kekentalan sedang
  • 1 sdm maizena
  • Gula dan garam secukupnya

Pelengkap:

  • Bawang goreng dan daun seledri secukupnya

Cara membuat:

  1. Campur semua bahan kulit, aduk rata dengan whisk hingga tidak ada yang bergerindil. Saring ke wadah lain untuk memastikan adonan telah halus.
  2. Siapkan teflon, tuang secukupnya. Ratakan satu teflon dan balik ketika adonan sudah kering dan mulai bergelembung, tanda sudah matang. Lakukan hingga adonan habis.
  3. Panaskan sedikit minyak, tumis bumbu halus hingga harum.
  4. Masukkan daging ayam, tumis hingga ayam matang. Masukkan wortel dan kentang. Tuang sedikit air untuk membantu bahan cepat matang. Masak hingga air habis dan isian empuk.
  5. Masukkan daun bawang iris tipis, aduk rata, angkat isian dan biarkan dingin.
  6. Campurkan semua bahan perekat hingga tidak ada yang bergerindil, masak hingga mengental dan matang. Gunakan api kecil agar tidak cepat gosong.
  7. Siapkan loyang, lapisi dengan kertas roti. Letakkan kulit, beri isian ayam, potongan telur dan tuang bahan perekat. Tutup dengan kulit.
  8. Lakukan terus hingga berlapis-lapis. Kukus wadai ipau selama 20 menit.
  9. Sambil menunggu ipau matang, buat sausnya. Campur semua bahan, aduk hingga tidak ada yang bergerindil. Masak hingga matang, tes rasa, jika sudah pas, angkat.
  10. Keluarkan wadai ipau dari loyang, sajikan dengan saus yang dituang di atasnya dan tabur dengan daun seledri dan bawang goreng. Potong-potong dan nikmati.
What's On Fimela
2 dari 6 halaman

2. Lempeng Pisang

ilustrasi lempeng pisang/copyright by Harry Chandra Kurniawan (Shutterstock)

Bahan:

  • 10 buah pisang kepok
  • 10 sdm tepung terigu
  • 2 sdm tepung maizena
  • 2 sdm gula pasir/sesuai selera
  • air putih secukupnya
  • 1/2 sdt garam
  • margarin secukupnya
  • potongan pisang secukupnya untuk topping

Cara membuat:

  1. Hancurkan pisang, campurkan dengan tepung terigu, maizena, gula pasir dan garam.
  2. Tuang air sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga menjadi adonan kental, namun tidak terlalu padat.
  3. Panaskan teflon, oles 1 sdm margarin atau secukupnya. Ambil satu sendok sayur adonan. Tata potongan pisang di atasnya.
  4. Masak adonan hingga matang, balik sisi satunya setelah cukup matang. Jika sudah kecokelatan cantik, angkat.
  5. Lempeng pisang siap sajikan selagi hangat. Mudah sekali bukan membuatnya?
3 dari 6 halaman

3. Lapis India Gula Merah

Ilustrasi kue lapis./Copyright shutterstock.com/id/g/Evy+Alisha

Bahan:

  • 300 ml santan
  • 150 gr gula merah
  • 150 ml air
  • 95 gram tepung hunkwe
  • 4 butir telur
  • 6 sdm kental manis
  • 2 lembar daun pandan
  • 1 sdt garam

Cara membuat:

  1. Dalam sebuah panci, masak gula merah, air dan daun pandan hingga mendidih dan gula larut. Saring di wadah lain dan biarkan dingin.
  2. Campurkan santan, telur, kental manis, tepung hunkwe dan garam, aduk hingga rata dan tidak ada yang bergerindil.
  3. Tuang air gula merah, aduk rata, saring lagi di wadah lain untuk adonan yang lebih lembut.
  4. Panaskan kukusan. Siapkan loyang ukuran 20 x 10 x 7cm, oles minyak goreng, tuang adonan sebanyak 100 ml, menghentak-hentakkan permukaannya.
  5. Masukkan kukusan. Kukus selama 7 menit. Buka tutup kukusan, tuang lagi 100 ml, kukus lagi selama 7 menit. Lakukan proses yang sama hingga adonan habis.
  6. Setelah lapisan paling atas matang, matikan api. Setelah hangat, keluarkan dari kukusan.
  7. Keluarkan lapis dari loyang, potong-potong lapis legit dan siap dinikmati.
4 dari 6 halaman

4. Roti Pisang

ilustrasi roti pisang/sri widyowati/Shutterstock

Bahan:

  • 10 buah pisang kepok
  • 500 ml santan agak kental
  • 250 gram tepung terigu
  • 125 gram gula pasir
  • 2 butir telur ayam
  • 1/4 sdm garam
  • 1/4 sdt vanili bubuk
  • Kelapa parut setengah tua secukupnya
  • Pewarna makanan kuning secukupnya

Cara membuat:

  1. Campurkan terigu, gula, garam dan vanili di dalam wadah. Tuang santan sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga merata tidak bergerindil. Saring di wadah lain untuk mencegah ada adonan yang tidak lembut.
  2. Masukkan telur, aduk rata dengan adonan. Masukkan kelapa parut, aduk rata.
  3. Kupas dan potong-potong kecil buah pisang. Masukkan aduk lagi. Diamkan 10-15 menit.
  4. Panaskan cetakan apem atau martabak mini, oles minyak atau margarin secukupnya. Tuang adonan penuh di setiap cetakan.
  5. Tutup dan panggang hingga matang. Balik sebentar agar permukaannya renyah. Angkat.
  6. Sajikan roti pisang khas Banjar yang manis dan empuk.
5 dari 6 halaman

5. Kue Pare

ilustrasi kue pare/copyright by RinaOkta (Shutterstock)

Bahan isian:

  • 150 gr kelapa parut (pilih yang sudah agak tua)
  • 50 gr gula merah batok
  • 1 sdm gula pasir

Bahan kulit:

  • 200 gr tepung ketan putih
  • 200 ml santan cair hangat
  • 1/4 sdt garam
  • pasta pandan secukupnya

Cara membuat:

  1. Untuk isian, larutkan gula merah dengan 100 ml air panas. Saring di panci dan campurkan dengan kelapa parut dan gula pasir.
  2. Masak unti atau isian hingga air berkurang, matang dan agak kering. Angkat.
  3. Untuk kulit, campurkan tepung ketan, garam dan pasta pandan, aduk rata. Tuang santan sedikit demi sedikit sambil diaduk dan diuleni. Jika sudah kalis, Ambil secukupnya dan isi dengan unti.
  4. Tutup kembli adonan dan bentuk agak lonjong.
  5. Untuk membuat pola seperti pare, ambil pisau dan kerat menggunakan punggung pisau yang tumpul. Beri beberapa keratan agar tampak sepert pare.
  6. Lakukan hingga adonan habis.Panaskan kukusan. Letakkan daun pisang untuk alas. Taruh kue pare di atasnya dan beri jarak satu sama lain agar tidak menempel.
  7. Kukus selama kurang lebih 30 menit, setiap 5 menit sekali tutp kukusan perlu dibuka agar adonan tidak melebar atau berubah bentuk.
  8. Setelah matang, oles tipis dengan minyak goreng agar tidak lengket dan tampilannya cantik mengkilap.
  9. Angkat kue pare khas Banjarmasin dan siap dinikmati.
6 dari 6 halaman

6. Bingka Kentang

ilustrasi bingka banjar/copyright by SUNFLOW2 (Shutterstock)

Bahan:

  • 250 gr kentang
  • 200 ml santan kental
  • 10 sdm gula pasir
  • 3 sdm tepung terigu
  • 3 butir telur ayam (bisa juga menggunakan telur bebek)
  • 1/4 sdt garam
  • 1/4 sdt vanili bubuk
  • pewarna makanan kuning secukupnya

Cara membuat:

  1. Kukus kentang, lalu haluskan selagi panas.
  2. Panaskan santan kental, aduk terus hingga santan matang tapi tidak sampai mendidih. Angkat dan dinginkan. Campurkan telur dengan gula pasir, vanili dan garam. Kocok hingga gula larut dan telur tercampur rata.
  3. Masukkan tepung terigu, aduk lagi hingga tercampur rata dan tidak bergerindil.
  4. Masukkan santan dan sedikit pewarna kuning, aduk rata.
  5. Panaskan kukusan. Siapkan loyang, oles minyak dan lapisi dengan kertas roti agar mudah dikeluarkan. Tuang adonan ke dalam loyang.
  6. Jika kukusan sudah panas, kukus adonan selama 25 menit. Jika sudah padat dan tampak matang, angkat. Biarkan dingin, keluarkan dari loyang.
  7. Bingka kentang kukus siap dinikmati. Mudah sekali bukan?

Itu dia sekian kue tradisional enak khas Banjarmasin yang patut dicoba.

#Women for Women