BMKG Laporkan Dampak Gempa Banten, Dari Guncangan hingga Runtuhan Bangunan

Vinsensia Dianawanti diperbarui 14 Jan 2022, 18:52 WIB

Fimela.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofiska (BMKG) melaporkan guncangan gempa terjadi di Banten. Dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat sore (14/1/2022), BMKG merevisi catatan gempa yang terjadi pada pukul 16.05.41 WIB.

"Gempa tektonik tersebut dari analisis BMKG menunjukkan parameter yang ter-update kekuatan 6,6. Episenter berada di 7,21 derajat Lintang Selatan dan 105,05 derajat Bujur Timur. Berlokasi di laut 132km arah Barat Daya Kota Pandeglang dengan kedalaman 40km," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D dalam konferensi pers Gempa Tidak Berpotensi Tsunami di Sumur, Banten pada Jumat (14/1/2022).

Lebih lanjut Dwikorita menyebut gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivias subduksi lempeng Samudera Indo Australia menunjang ke bawa lempeng Benua Eurasia (di bawah ke Pulau Jawa yang menerus hingga Nusa Tenggara). Hasil analisis mekanisme summber, gempa memiliki mekanisme pergerakan naik atau merupakan akibat dari patahan naik.

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Dampak gempa Banten

Dampak gempa Banten berdasarkan laporan BMKG (BMKG)

Guncangan gempa dirasakan ke Kabupaten Pandeglang, khususnya di daerah Cikeusik dan Panimbang, dengan intensitas guncangan VI MMI atau getaran dirasakan oleh semua orang. Selain itu, dampak gempa juga dirasakan wilayah lain, di antaranya.

- Labuan dan Sumu dengan intensitas IV MMI atau dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah.

- Tangerang Selatan, Lembang, Kota Bogor, Pelabuhan Ratu, Kalianda, dan Bandar Lampung dengan intensitasi III-IV MMI atau dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

- Anyer dengan intensitas III MMI atau dirasakan nyata dalam rumah dengan getaran seperti truk berlalu

- Jakarta, Kota Tangerang, Ciracas, Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bogor, Kotabumi dengan intensitas II-III MMI atau getaran terasa nyata di dalam rumah.

Dampak kerusakan pada bangunan terjadi di Kecamatan Munjul dan Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang akibat gempa tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Masyarakat diminta tetap tenang

Hingga kini tim BMKG sedang berada di lokasi untuk menenangkan warga sekaligus menganalisis adanya kemungkinan dampak lain di dekat pusat gempa. Dari hasil pemodelan, gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Kepala BMKG Dwikorita menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu, masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup kuat menahan gempa. Serta pastikan tidak ada kerusakan akibat gempa yang membahayakan kestabilan bangunang sebelum kembali ke dalam rumah.