Fimela.com, Jakarta Kita semua pasti pernah merasakan perasaan tak nyaman seperti rendah diri, sedih, kecewa, gelisah, dan tidak tenang dalam hidup. Kehilangan rasa percaya diri hingga kehilangan harapan hidup memang sangat menyakitkan. Meskipun begitu, selalu ada cara untuk kembali kuat menjalani hidup dan lebih menyayangi diri sendiri dengan utuh. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Bye Insecurities Berbagi Cerita untuk Lebih Mencintai dan Menerima Diri Sendiri ini.
***
Oleh: Pramudita Kurnia
Potret perempuan dengan wajah dan fisik sempurna sering kita temui di Instagram. Tak disadari kita pun menjadi iri dan insecure bahwa mereka lebih beruntung daripada kita karena mempunyai rupa yang cantik dan sehat.
Tidak ada pori-pori besar, komedo atau jerawat, wah pasti bahagia sekali! Tapi apakah kita yang mempunyai masalah kulit seperti jerawat tidak bisa berdamai dengan hal itu dan menjadi lebih sehat serta bahagia layaknya post Instagram mereka? Tentu saja bisa!
Dulu Kuanggap Jerawat sebagai Musuh
Pertama kali muncul jerawat di wajahku adalah ketika kelas 6 SD dulu. Jerawat yang bermunculan langsung beruntusan. Aku kerap kali digoda guru-guruku. Kata mereka aku centil makanya jerawat banyak muncul. Belum lagi teman-teman sekolah yang selalu merundungku karena jerawatku. Mereka mengejekku, Jelita yang kepanjangannya “Jerawat Lima Juta”.
Tapi ada juga yang memberiku nasehat agar jerawatku hilang. Pakai sabun merek ini itu, pakai sabun bayi, bedak padat, air alkali untuk wajah, air cucian beras dan yang paling ekstrem adalah air jeruk nipis. Untuk nasihat yang terakhir aku sering lakukan dua kali seminggu. Jerawat hilang? Tidak. Wajah jadi iritasi dan muncul bopeng-bopeng yang sampai sekarang masih ada. Ya, bopeng itu ada seumur hidup.
Belum lagi kalau punya masalah jerawat menjadi ajang promosi dagang tetangga-tetanggaku. Mereka bertemu denganku dan berbasa-basi dengan topik body shamming seperti, “Ih kok jerawatnya seperti itu?” Lalu mereka menawarkan dagangannya dari sabun cuci muka, krim siang malam dan air alkali.
Sempat Minder karena Jerawat
Memang pada zaman itu perusahaan skincare tidak secanggih dan sebanyak sekarang. Tetangga-tetanggaku itu menjual produk skincare itu kebanyakan dari orang yang bukan berlatarbelakang kedokteran estetik, tidak berizin BPOM dan bahkan mengandung bahan berbahaya seperti merkuri dan hidroquinon.
Ketika aku sudah beli dan pakai, hasilnya malah tambah parah. Harganya pun mahal. Tetapi ketika kami bertemu kembali, ia akan berbohong bahwa jerawat aku sudah lebih baik dengan modus agar aku membeli barangnya lagi.
Semakin bertambah usia aku semakin insecure. Apakah aku tidak cantik dengan kulit seperti ini? Enak sekali ya jadi mereka yang kulitnya normal. Bisa pakai skincare atau make up apa saja sesuka hati tanpa khawatir jerawat timbul.
Tidak pernah diejek karena jerawat yang jelek. Tidak merasakan sakitnya jerawat yang meradang. Aku sempat berpikir pakai produk apapun dan nanti jika jerawatku hilang, teman-temanku tidak mengejekku lagi. Nyatanya tak hilang-hilang.
Jerawat Bukan Musuh tapi Sahabat!
Zaman berganti teknologi skincare sekarang sudah canggih. Produk skincare lokal bermunculan dan bahan-bahan yang mereka pakai sangat aman. Aku mulai belajar merawat jerawat. Skincare dengan bahan-bahan seperti Asam Salisilat, Centella Asiatica atau Pegagan, Tea tree, Niacinamide dan Retinol menjadi incaranku.
Wajahku menjadi lebih sehat dibandingkan dulu. Menurutku skincare saja tak cukup. Makanan yang tidak sehat juga kerap kali menjadi penyebab jerawat. Meski kadang suka bandel, aku tetap menjaga pola makanku.
Selain itu, jerawat juga sinyal kalau badan kita tidak sehat. Jika jerawat muncul berarti tandanya kita stres, kurang gerak, kurang tidur atau punya masalah pencernaan. Maka aku mengatasinya dengan meditasi, olahraga, tidur yang cukup atau makan makanan yang sehat.
Tadinya kupikir jerawat adalah musuh karena membuatku diejek, wajahku rusak dan belum lagi rasa sakit kalau sedang meradang dan membesar. Tapi bagaimana aku bisa tahu kalau aku terlampau stress atau terkena penyakit lainnya kalau tidak ada jerawat.
Berkat jerawat aku bisa menata hidup lebih sehat, lebih bahagia dan lebih bersih. Sekarang pun jerawatku sering hilang dan timbul, tapi aku menikmati prosesnya. Aku sekarang lebih bisa bersahabat dengan jerawat.
#WomenforWomen