Psikolog Beri Tips Mengelola Stres Jelang Pelaksanaan UTBK 2022

Hilda Irach diperbarui 12 Jan 2022, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2022 sebagai syarat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) semakin dekat. Pendaftaran UTBK untuk SBMPTN 2022 ini diketahui akan dimulai pada 23 Maret hingga 15 April 2022.

Psikolog Anak dan Remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengungkapkan biasanya para pelajar mengalami tekanan mental atau stres yang relatif tinggi setiap kali menghadapi ujian, terutama UTBK.

Selain persaingan yang ketat, para pelajar juga dituntut menghadapi soal-soal kompleks yang mencakup materi dari kelas 10 sampai 12 dengan waktu persiapan yang terbatas. Maka tak heran, situasi ini menyebabkan tingkat stres yang tinggi pada pelajar.

“Saya sering menemukan klien saya stres jelang UTBK dan ujian kelulusan lainnya. Ini merupakan suatu situasi di mana rasa stres-nya tinggi,” kata Vera dalam konferensi pers daring yang digelar Ruangguru, Selasa (11/1/2021).

 
2 dari 3 halaman

Stres Sebabkan Turunnya Motivasi Belajar

Jelang UTBK 2020, psikolog anak dan remaja bagikan tips kelola stres. (pexels/energepiccom).

Stres jelang ujian tidak boleh diabaikan. Pasalnya, Vera menyebutkan tingkat stres yang tinggi saat ujian dapat menyebabkan turunnya motivasi belajar. Sehingga penyerapan informasi pun menjadi tidak optimal karena kelelahan otak.

“Menghadapi tuntutan dan situasi dengan tingkat stress relatif tinggi dapat menyebabkan turunnya motivasi belajar, sehingga penyerapan informasi pun tidak optimal karena kelelahan otak,” ujar Vera.

3 dari 3 halaman

Tips Mengelola Stres Jelang UTBK

Jelang UTBK 2020, psikolog anak dan remaja bagikan tips kelola stres. (pexels/ketut subiyanto).

Untuk dapat mengatasi stres jelang UTBK, Vera menyarankan untuk membangun situasi belajar yang menyenangkan dan suportif. Cara ini dinilai Vera dapat mengatasi tekanan sehingga belajar jadi lebih efektif.

“Kondisi emosional yang baik akan membantu pelajar mengatasi tekanan dan belajar dengan lebih efektif, serta mampu menguasai higher order of thinking skill (HOTS), yaitu kemampuan berpikir tingkat tinggi yang meliputi kemampuan analisis dan berpikir kreatif dalam pemecahan masalah,” jelas Vera.

Selain anak, kata Vera, peran orangtua dalam mencegah anak stres jelang UTBK juga sangat diperlukan. Ada 3 hal yang harus diperhatikan orangtua pada anaknya, yaitu jam tidur, makan teratur, dan olahraga.

“Jam tidur harus cukup, karena kebanyakan remaja kurang tidur sehingga menjadi tidak sehat. Selain itu berolahraga juga penting. Karena dengan olahraga dapat mengeluarkan hormon anti stres. Pada dasarnya itu harus diperhatikan orangtua maupun anak,” kata Vera.

#Women for Women