Fimela.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan daftar vaksin COVID-19 yang akan digunakan untuk program vaksinasi booster di Indonesia. Vaksinasi booster direncanakan akan mulai bergulir pada 12 Janurari 2022
"Vaksinasi COVID-19 sudah dimulai dari Januari 2021, untuk saat ini sudah dibutuhkan vaksinasi booster," kata Kepala BPOM Penny Lukito pada konferensi pers, 10 Januari 2022. Dikutip dari Liputan6.com pada Selasa, (11/01/2022)
BPOM telah melakukan kajian mutu vaksin sejak sejak November 2021, yang kemudian dievaluasi menjadi vaksin booster COVID-19. Berdasarkan data, terdapat lima vaksin yang telah dapat emergency use of authorization vaksin booster COVID-19 di Indonesia. Selain BPOM, keputusan vaksin tersebut juga berdasarkan evaluasi bersama tim ahli dari Komnas Penilai Obat.
Berikut daftar lima vaksin COVID-19 yang sudah mendapat izin penggunaan darurat sebagai vaksin penguat di Indonesia, dilansir dari Liputan6.com pada Selasa, (11/01/2022)
What's On Fimela
powered by
1. Coronavac - BioFarma
Vaksin ini merupakan vaksin homolog jenis inactivated virus ini akan diberikan satu dosis setelah enam bulan dosis lengkap untuk usia 18 tahun ke atas.
"Dari hasil uji klinik, keamanannya kejadian tidak diinginkan yang sering terjadi adalah reaksi lokal di tempat suntikan dan kemerahan. Umumnya efeknya grade 1 dan 2," kata Penny. Dilansir dari Liputan6.com pada Senin, (10/01/2022)
Lalu, imunogenisitas menunjukkan peningkatan titer antibodi hingga 21- 35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster.
2. Pfizer Comirnaty
Vaksin Pfizer juga termasuk dalam jajaran vaksin booster COVID-19 di Indonesia. Vaksin berbasis mRNA ini bisa diberikan pada mereka 18 tahun ke atas.
Pemberian booster Pfizer diberikan minimal enam bulan setelah penyuntikkan dari vaksinasi primer.
"Data menunjukkan keamanan, serta sifat yang tidak diinginkan (efek) umumnya nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, demam dengan grade 1 dan 2," kata Penny. Dilansir dari Liputan6.com pada Senin, (10/01/2022)
Tentang imunogenisitas menunjukkan ada peningkatan titer antibodi neteralisasi setelah satu bulan sebesar 33 kali.
3. AstaraZeneca
Masih sebagai vaksin homolog, data keamanan vaksin ini dapat ditoleransi dengan baik. KIPI bersifat ringan 55 persen dan sedang 37 persen.
"Imunogenisitas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer-antibodi dari 1.792 menjadi 3.700-an, jadi, sekitar 3,5 kali," Penny menambahkan. dilansir dari Liputan6.com pada Selasa, (11/01/2022)
4. Moderna
Vaksin bisa sebagai booster heterolog maupin homolog dengan dosis setengahnya. Sebagai booster heterolog, maka orang yang sudah mendapatkan vaksin AstraZeneca, Pfizer,dan JnJ dosis lengkap bisa mendapakan vaksin booster Moderna dengan dosis setengah.
Setelah diberikan booster terjadi peningkatan antibodi sebesar 13 kali pada subjek dewasa 18 tahun ke atas.
5. Zivifax
Untuk booster heterolog dengan vaksin primer adalah Sinovac atau Sinopharm. Diberikan enam bulan sesudah mendapatkan dosis lengkap vaksin sebelumnya.
"Peningkatan titer antibodi netralitas meningkat lebih dari 30 kali pada subjek yang sudah mendapatkan dosis primer Sinovac dan Sinopharm," katanya. dilansir dari Liputan6.com pada Selasa, (11/01/2022)
*Reporter: Jeihan Lutfiah Zahrani Yusuf
# Women For Women