Fimela.com, Jakarta Aktor laga Yayan Ruhian mendapat tantangan berbeda ketika dilibatkan dalam film berjudul Ben & Jody. Meski tetap ada adegan aksinya, namun ia mengaku dituntut untuk lebih banyak berakting ketimbang film-film terdahulu.
Hal itu diungkap pemeran berdarah Sunda itu ketika ditemui awak media di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini. Menurutnya, Angga Dwimas Sasongko selaku sutradara memang menuntutnya untuk tampil sedikit berbeda untuk urusan akting.
"Itu sebetulnya kenapa saya mau main di sini, bahwa ternyata karakter Aa Tubir ini karakter yang mungkin berbeda juga dengan karakter yang pernah saya perankan sebelumnya di mana saya biasanya dari awal sampai akhir cuman bakbikbuk (berkelahi) doang," ucap Yayan Ruhian.
Banyak Diskusi
Lebih lanjut, Yayan Ruhian pun mengaku harus banyak berdiskusi dengan Angga Dwimas Sasongko untuk perannya kali ini. Terlebih, karakter Aa Tubir yang ia perankan memang termasuk dalam karakter yang penting.
"Awalnya menganggap, 'bisa ga ya saya mas Angga?', mas Angga okelah, pokoknya keren Aa Tubir ini. memang saya banyak diskusi sama mas Angga, minta masukan dan saran tentang karakter Aa Tubir itu sendiri. dan Alhamdulillah itulah mungkin salah satu kehebatan mas Angga yang saya rasakan secara pribadi," tuturnya.
Belajar
Karakter Aa Tubir dalam film Ben & Jody sendiri diceritakan sebagai ketua gerombolan pembalak liar hutan yang berdarah Sunda. Tak hanya beradegan fighting, Aa Tubir juga memainkan karakter lain yang menuntut Yayan Ruhian belajar akting lebih dalam.
"Jadi di sini saya harus belajar aktinglah dan ini sangat lain juga karena ada sisi komedinya juga bagaimana sebagai Aa Tubir dengan katakanlah peran antagonis, tapi juga ada harus bisa dekat dengan mereka ini (gerombolan pembalak liar) dengan cara saya sebagai seseorang yang datang dari satu daerah yang memang harus kental," pungkasnya.