Mengenal Global Development Delay Pada Anak untuk Mencegah Keterlambatan Perkembangan

Novi Nadya diperbarui 08 Jan 2022, 10:38 WIB

Fimela.com, Jakarta Global Development Delay atau biasanya disebut keterlambatan perkembangan umum adalah keterlambatan perkembangan bermakna pada dua (atau lebih) bidang perkembangan pada anak. Topik tersebut menjadi bahasan dalam webinar pertama yang digelar Tentang Anak pada tahun 2022 lewat sesi The Professor's Talk bersama Prof. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A(K), 5 Januari 2022. 

Dokter spesialis anak & konsultan neurologi anak FKUI/RSCM itu menyebutkan bahwa 30 persen dari anak di dunia mengalami keterlambatan perkembangan. Mulai dari keterlambatan ringan, hingga berat, dan 5-10 persen di antaranya sudah memasuki fase development disorder atau gangguan spesifik seperti autisme. 

Dalam webinar yang diikuti oleh lebih dari 600 orangtua dan dimoderatori oleh Founder Tetang Anak dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, mengajak orangtua untuk mengenali Red Flags para perkembangan anak, seperti memantau perkembangan gerak kasar dan bahasa pada anak.

Beberapa tanda atau red flags yang harus diwaspadai sesuai dengan usia anak dan tumbuh kembangnya, seperti;

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Kenali Red Flags Pada Perkembangan Anak

Usia 6 bulan; gerak kasar: tengkurap, bahasa atau komunikasi: menoleh saat dipanggil (usia 6 bulan hingga satu tahun)

Usia 9 bulan; gerak kasar: duduk, bahasa atau komunikasi: menoleh saat dipanggil (usia 6 bulan hingga satu tahun)

usia: 11,5 bulan/1 tahun: gerak kasar: merangkak, bahasa atau komunikasi: bubbling dan menunjuk dengan telunjuk

13,5 bulan: berdiri, bahasa atau komunikasi: mengucapkan kata berarti seperti Mama dan Papa (usia 16 bulan)

18 bulan: berjalan  bahasa atau komunikasi: mengucapkan kata berarti seperti Mama dan Papa (usia 16 bulan)

“Penting bagi setiap orangtua agar dapat mendeteksi sedini mungkin terkait perkembangan anak, terutama pada anak di usia kurang dari lima tahun agar dapat menanganinya dengan perawatan dan pengobatan yang tepat. Oleh karena itu, Tentang Anak hadir untuk membantu memudahkan peran orang tua sehari-hari dalam memantau setiap perkembangan anak melalui informasi dan edukasi yang kami bagikan, tentunya dari sumber yang ahli dan kredibel di bidangnya”, ujar dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A,.

3 dari 3 halaman

Yang harus Orangtua lakukan jika mendeteksi keterlambatan perkembangan anak

Prof. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A(K) menyatakan jika orangtua telah mendeteksi tanda-tanda keterlambatan pada perkembangan anaknya, diminta untuk tidak diam saja atau menunggu kemajuan perkembangan anak dengan sendirinya. Karena mendeteksi dan menangani keterlambatan perkembangan sejak dini akan menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik.

Maka dari itu, setelah mendeteksi, orangtua dianjurkan untuk mendiagnosis jenis keterlambatan perkembangan anak dengan dokter spesialis anak atau ahlinya, lalu mengobati apa yang bisa diobati, merujuk terapi yang tepat sesuai dengan diagnosis, konseling dan langkah terakhir untuk rujuk konsultasi selanjutnya. 

Tentang Anak berkomitmen untuk terus membantu lebih banyak orang tua di Indonesia dalam memantau perkembangan anak dengan mudah, cepat, praktis, bersama ahlinya melalui aplikasi yang saat ini dapat di unduh dengan gratis di App Store dan Play Store. Selain memantau tumbuh kembang anak, orangtua juga bisa mengakses informasi resep MPASI anak, konsultasi dengan para ahli, informasi vaksinasi anak, panduan stimulasi serta mengakses dan berbagi ilmu seputar parenting lainnya melalui aplikasi Tentang Anak. 

#WomenForWomen