Fimela.com, Jakarta Pandemi COVID-19 memang semakin tak menentu, tapi Presiden RI Jokowi sempat memberikan beberapa pernyataannya terkait kasus COVID-19 terkini di Indonesia. Pada acara Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 yang ditayangkan melalui YouTube Sekretariat Presiden hari Senin kemarin, Jokowi sempat memberitahu tentang kekhawatirannya karena COVID-19 varian Omicron yang baru-baru ini muncul.
Menurut Jokowi, Indonesia akan menghadapi beberapa tantangan di tahun 2022 terkait kemunculan COVID-19 varian Omicron, seperti kenaikan inflasi dan kebijakan tappering off yang sedang disiapkan oleh bank sentral Amerika Serikat The Fed. Tapi, Jokowi juga mengungkapkan rasa syukurnya karena vaksinasi COVID-19 di Indonesia telah mencapai angka 281 juta dosis.
1. Indonesia dalam kondisi yang mengerikan di bulan Juli 2021
Jokowi menyatakan bahwa 2021 adalah tahun yang sulit dan tak mudah bagi pemerintah dan segenap rakyat Indonesia. Kasus harian COVID-19 yang melonjak drastis hingga angka 56.000 pada pertengahan Juli 2021 adalah salah satu penyebabnya. Jokowi juga mengingat bagaimana saat kasus COVID-19 yang melonjak itu, lorong-lorong rumah sakit penuh pasien COVID-19 yang membutuhkan perawatan.
"Tahun 2021 adalah tahun yang sangat sulit, karena di pertengahan Juli itu kasus harian kita mencapai 56.000. Kengeriannya, di lorong-lorong rumah sakit, di halaman rumah sakit semuanya penuh dengan pasien COVID-19."
2. Bersyukur dengan kondisi saat ini
Jokowi bersyukur bahwa saat ini, kasus COVID-19 di Indonesia sudah mulai melandai dan mebaik. Per tanggal 2 Januari 2022, kasus harian COVID-19 di Indonesia berada di angka 174.
"Inilah yang harus kita syukuri dan kita jaga agar tidak terjadi kasus seperti tahun 2021 di pertengahan Juli kemarin."
3. Vaksinasi COVID-19 di Indonesia sudah 281 juta dosis
280 juta dosis vaksin COVID-19 sebenarnya sudah ditargetkan oleh Jokowi sampai akhir tahun 2021 kemarin. Jokowi bersyukur bahwa sampai saat ini, vaksinasi COVID-19 bahkan sudah melebihi angka 281 juta dosis.
Proses pencapaian target tersebut sebenarnya bukan hal yang mudah, mengingat kondisi geografis Indonesia yang membuat proses distribusi vaksin menjadi sulit. Vaksinasi COVID-19 dosis pertama untuk anak saat ini juga sudah mencapai 79,6%, sedangkan dosis kedua sudah 54,8%.
"Karena geografi kita yang harus vaksinasi dengan perahu, sepeda motor, jalan kaki ke atas gunung, menyuntikkan 280 juta dosis vaksin dalam waktu 1 tahun, bukan hal yang mudah."
4. Stok vaksin COVID-19 di Indonesia melimpah
Jokowi juga menyebutkan bahwa stok vaksin COVID-19 di Indonesia sangat melimpah, karena itu, ia berharap vaksinasinya segera terselesaikan agar tercapai kekebalan massa.
5. Banyak tantangan di tahun 2022
Selain tantangan yang telah disebutkan di atas, kelangkaan konteiner dan energi yang dialami negara-negara lain juga menjadi tantangan Indonesia di tahun 2022. Di sisi lain, Jokowi bersyukur bahwa pemulihan ekonomi Indonesia di masa pandemi COVID-19 ini cukup kuat.
6. Tidak ada dispensasi karantina
Jokowi menekankan pentingnya karantina bagi pelaku perjalanan dari luar negeri, untuk mencegah lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia. Sampai saat ini, kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia sudah mencapai angka 136 dan didominasi oleh pelaku perjalanan dari luar negeri.
"Saya minta betul-betul utamanya yang terkait dengan Omicron, karantina bagi yang datang dari luar negeri. Jangan ada lagi dispensasi, apalagi yang bayar-bayar itu kejadian lagi."
7. Jokowi minta menteri siapkan fasilitas kesehatan
Jokowi meminta para menteri menyiapkan fasilitas kesehatan, menghadapi lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron. Ia juga menegaskan bahwa prosedur mitigasi harus disiapkan dengan matang.
#Elevate Women