Merindukan Sosok yang Tak Bisa Dipeluk Lagi, Apakah Aku Egois?

Fimela.com, Jakarta Selalu banyak cinta dan hal istimewa dalam hubungan seorang anak dan ibu. Mungkin tak semuanya penuh suka cita, sebab ada juga yang mengandung duka lara. Masing-masing dari kita pun selalu punya cerita, seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela untuk mengikuti Lomba Ungkapkan Rasa rindu pada Ibu di Share Your Stories Bulan Desember ini.

***

Oleh: Naila Nur Salsa Biyla 

Ibu, bagaimana kabar ibu di sana? Apakah ibu bahagia? Aku merindukan ibu, tidak bisakah ibu sejenak meminta izin pada Tuhan untuk bertemu denganku?

Ibu, aku masih di sini, masih di tempat yang sama, dengan harapan yang sama, dan rindu yang akan selalu membara. Bolehkah sedikit saja aku bersikap egois? Bolehkah aku marah pada takdir yang memisahkan ibu dariku? Dan bolehkah aku menyerah pada kehidupan yang kosong dan ambigu ini bu?

Apakah aku terlalu serakah hanya karena merindukan semua perhatian sederhana itu? Apakah aku terlalu egois hingga terasa begitu gila karena ingin melihat senyuman tipis di bibir ibu?

Ibu, aku benar-benar rindu. Ini bukanlah rindu biasa, melainkan pada tahapan berlebih yang bertumpuk lalu mengontrol pikiranku layaknya raja, obsesi gila yang bahkan berniat melawan hukum dunia, ambisi tak sehat yang mengharapkan suatu hal yang labil dan tak berlogika