Sekitar empat tahun Aisha menjalani perawatan di Singapura akibat penyakit Leukimia atau kanker darah. Selain harus mencari uang untuk biaya pengobatan, perempuan seorang anak itu juga terus mendampingi putrinya. (IYoutube/MAIA ALELDUL TV)
Salah satu hal yang paling sedih dirasakan selama hidupnya adalah ketika melihat putrinya merintih kesakitan akibat penyakit yang dideritanya. "Apa yang membuat kamu paling nangis selama kemarin itu?" tanya Maia. (IYoutube/MAIA ALELDUL TV)
"Selama dua tahun ini ya. Kalau sebelumnya pada saat ngelihat Aisha lagi kesakitan. Aku enggak bisa bikin apa-apa mbak. Gimana rasanya ibu ngelihat anaknya, kita kepingin kan apa yang kamu butuh, yang bisa menyenangkan kamu ya kita kasih. Apa pun to fix you happy apa pun," ujar Denada
"Tapi pada saat melihat Aisha nggak berdaya, dia menangis, dan aku enggak bisa melakukan apa-apa untuk merubah itu. Itu kan rasanya saya harus di situ dan ngelihat dia tidak berdaya, kesakitan, tapi disitu enggak bisa bikin apa-apa. Itu masya Allah, itu luar biasa" sambungnya (MAIA ALELDUL TV)
Tidak hanya sebatas melihat putrinya yang kesakitan, pandemi yang melanda seluruh dunia ini juga membuatnya semakin sulit menambah pemasukan untuk biaya pengobatan dan hidup di Singapura. Bahkan, ia mengaku hanya bisa mengadukan masalah yang dihadapi kepada Sang Pencipta. (IYoutube/MAIA ALELDUL TV)
"Aku enggak tahu lagi mau ngapain, aku enggak ada teman ngobrol, jadi ya cuma nangis sama Allah, minta tolong sama Allah," paparnya. (IYoutube/MAIA ALELDUL TV)
Ia mengaku sangat bersyukur karena pertolongan Allah datang tak disangka-sangka. Denada menceritakan ini dengan mata berkaca-kaca. (IYoutube/MAIA ALELDUL TV)
"Ya Allah ada aja tiba-tiba besokannya ada orang dari perusahaan sesuatu yang bilang minta saya mengisi kelas zumba, privat buat company kita, lusa," ungkapnya. (IYoutube/MAIA ALELDUL TV)
Kesulitan ekonomi ketika tinggal di negeri orang juga pernah di rasakan. Suatu ketika, ia menceritakan uang di rekeningnya tinggal Rp 200 ribuan. Ia pun hanya bisa pasrah kepada Sang Pencipta. "Itu nggak sekali dua kali kayak gitu, loh orang dua tahun nggak ada penghasilan tapi tinggalnya di sana."