Fimela.com, Jakarta Tidak suka makan sayur memang hal yang cukup umum dialami oleh banyak anak. Akan menjadi sesuatu yang menantang bagi orangtua dalam membuat anak mereka suka sayur demi memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhnya.
Meski banyak pula anak-anak yang menyukai sayur dan mau mencoba makanan baru, tapi tidak sedikit anak-anak yang hanya ingin memakan masakan yang mereka sukai. Untuk mengatasi hal seperti ini, peran orangtua sangatlah penting.
Sayuran tidak hanya memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan anak untuk bertumbuh dan berkembang, tapi juga memperkenalkan anak di usia sedini mungkin agar dapat membuat mereka menjadi seseorang yang memiliki pola makan yang lebih baik di masa depan.
Masalah sulit makan sayur ini mungkin telah menjadi persoalan bagi banyak orangtua. Tidak perlu khawatir. Berikut ini adalah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak yang susah makan sayur, yang disadur dari healthline.com.
1. Terus tawarkan anak pada sayuran
Jika anak menolak untuk makan sayur, terus tawarkan anak pada sayuran yang sama. Ada kemungkinan bahwa anak akan berubah pikiran dan bersedia mencoba memakannya.
Saat pertama kali memperkenalkan anak dengan sayuran, berikan porsi makan secara bertahap. Mulai dengan porsi kecil seperti satu atau dua suapan agar anak tidak merasa tertekan.
Jika anak tidak menyukai sayuran tertentu, coba campurkan sayuran itu dengan makanan favorit mereka. Kalau bisa hingga membuat sayur tersebut tidak lagi terlihat seperti bentuk aslinya.
Tapi cara menyembunyikan sayur ini jangan terus-menerus digunakan. Sebab, anak justru akan menjadi pemilih dan tertutup dalam mencoba rasa baru.
Saat makan, disarankan untuk tidak menunjukkan kekecewaan ketika anak tidak memakan sayuran mereka. Coba lagi di kesempatan lain.
2. Libatkan mereka ketika belanja dan persiapan
Ketika belanja sayuran untuk bahan masakan di rumah, ajak anak untuk berpartisipasi dalam berbelanja dan buat mereka merasa nyaman dengan sayuran.
Bisa lakukan dengan membuat mereka memilih bahan-bahan tersebut. Misalnya seperti meminta mereka memilih tomat yang menurut mereka paling segar.
Selain itu, ajak mereka membicarakan sayuran seperti menebak nama-nama sayur dan bagaimana rasanya.
Tidak hanya melibatkan anak ketika berbelanja, mintalah anak untuk membantu di dapur atau memerhatikan orangtua ketika menyiapkan makanan. Tawarkan anak untuk memilih antara dua sayuran dan tanyakan bagaimana mereka ingin sayuran tersebut dimasak.
Keterlibatan terus-menerus, belajar tentang produk segar, dan memiliki pendapat tentang bahan dan persiapan dapat meningkatkan kemungkinan anak akan mencoba mencicipi satu atau dua sayuran.
3. Gunakan makanan yang mereka sukai
Memasukkan sayuran ke dalam makanan yang sudah mereka sukai dapat membantu mengatasi sulit makan sayur pada anak.
Misalnya seperti memasukkan sayuran ke dalam campuran telur dadar dan menambahkan bahan-bahan lain yang memang sudah disukai anak, seperti keju, bakso, sosis, dan lainnya.
Bisa juga dengan membuat sayur menjadi hiasan lucu di makanan anak, seperti membuat wajah tersenyum dari wortel yang diiris-iris, membuat wajah aneh dengan jamur, dan lain sebagainya.
4. Gunakan bentuk yang lucu dan piring saji yang berwarna cerah
Terkadang aspek di luar makanan itu sendiri dapat memengaruhi keinginan anak untuk makan sayuran.
Bentuk irisan biasa pada sayur mungkin tidak berhasil pada anak, ini berarti orangtua bisa membuat irisan sayuran menjadi bentuk-bentuk tidak biasa. Misalnya, membuatnya berbentuk hati, segitiga, bintang dan lainnya.
Anak akan merasakan ketertarikan pada sayuran tersebut dan berkemungkinan besar memiliki keinginan untuk mencobanya.
Kemudian, ketertarikan anak bisa semakin meningkat apabila makanan disajikan di mangkuk atau piring yang berwarna cerah atau memiliki bentuk tertentu.
Begitupula dengan penggunaan sendok dan garpu. Jika sendok dan garpu memiliki bentu-bentuk unik, anak akan lebih semangat untuk makan.
5. Tambahkan sayuran ke dalam saus, oatmeal, smoothie, muffin, bakso, dan lainnya
Salah satu ciri khas sayuran adalah mudah dicampurkan ke dalam masakan, seringkali dengan cara yang hampir tidak terlihat.
Orangtua bisa menyembunyikan sayuran dalam saus dan saus dengan mencampurnya dengan bahan lain.
Orangtua bahkan dapat membuat saus apel yang diisi sayuran dengan bit dan wortel, smoothie dengan hampir semua sayuran, dan es loli buah dan sayuran yang dicampur.
6. Selektif dalam memilih makanan kemasan dengan sayuran
Banyak makanan kemasan mengklaim mengandung sayuran. Meskipun beberapa makanan ini baik untuk dimasukkan sebagai bagian dari diet bervariasi yang menggabungkan banyak persiapan sayuran yang berbeda, hindari menjadikannya satu-satunya sayuran yang kamu tawarkan.
Sebab, nantinya akan lebih sulit untuk menyajikan alternatif segar atau buatan rumah kepada anak. Selain itu, produk seperti ini juga tidak baik untuk balita.
Penting juga untuk membaca daftar bahan dan label nutrisi untuk memastikan bahwa klaim tentang kandungan kesehatan dan sayuran benar.
Semoga artikel ini membantu para orangtua untuk mengahadapi anak yang susah makan sayur.
*Penulis: Vania Ramadhani Salsabillah Wardhani.
#Elevate Women