Setiap Masalah Itu Karunia, Hadapi dengan Berani dan Tersenyumlah

Endah Wijayanti diperbarui 04 Jan 2022, 07:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Selalu banyak cinta dan hal istimewa dalam hubungan seorang anak dan ibu. Mungkin tak semuanya penuh suka cita, sebab ada juga yang mengandung duka lara. Masing-masing dari kita pun selalu punya cerita, seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela untuk mengikuti Lomba Ungkapkan Rasa rindu pada Ibu di Share Your Stories Bulan Desember ini.

***

Oleh: Sella Monica

Surat ini aku tujukan untuk ibu yang jauh di sana. Seorang ibu yang tinggal di negeri orang yang penuh suka dan duka citanya. 

Hai ibuku yang amat kurindukan. Sejak aku mulai merasakan keceriaan di Taman Kanak-Kanak hingga keceriaan yang berpindah mengantar anakku sekolah.

Bu, aku tahu rindu ini tak pernah salah. Rindu ini selalu punya makna. Selalu punya tempat tersendiri yang di dalamnya penuh kehangatan kerinduan untuk bertemu. Tapi ketahuilah, bukan ketika kita bersama semua momen menjadi indah. Ketika kita jauh pun semua momen bersamamu adalah penuh syukur. 

Memilikimu adalah hal yang sangat aku syukuri hingga dewasa ini. Merindukan merupakan hal yang terucap dibenakku. Mendoakanmu menjadi agenda wajib selepas lima waktu kepada Tuhan. 

Setiap masalah itu karunia, hadapi dan tersenyumlah. Itu cara untuk bersyukur menikmati hidup yang telah Allah berikan. Kemudian masalah akan menguatkanmu. Itu pesanmu kepadaku. 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Merindukan Ibu Tercinta

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/szefei

Aku tak pernah menyesali, aku tak akan iri melihat kebersamaan anak lain dengan erat memeluk ibunya tanpa jarak, mendengar kabarmu sehat adalah hal yang selalu ku syukuri. Beruntunglah aku selalu merasakan lalu menulisnya "rindu".

Ibu, terima kasih untuk ruang nyaman pertama saat udara belum aku rasakan. Ibu adalah simbol kasih sayang utuh tanpa syarat. Meski kita bertemu hanya hitungan jari, tapi cinta dan sayangku abadi. 

Jalan hidup seseorang pasti berbeda dan sampai kapanpun kita tak akan bisa bahagia jika yang kita impikan selalu takdir orang lain, begitulah dengan ibu. Meski kita terpisah karena berakhirnya hubungan pernikahan ibu dan ayah. 

Pada akhirnya hanya pernyataan ingin bertemu yang mewakili perasaan kangen ini. Di tengah kesibukan yang mengatasnamakan kesuksesan, aku menyadari satu hal yaitu agenda membahagiakanmu dan memuliakanmu adalah impianku.

Bu, terima kasih untuk semua kekuatan ini. Sekali lagi, aku beruntung bisa merasakan kasih sayangmu walau tidak bertemu walau tak memeluk. 

Sehat selalu, Ibu. Dari kerinduan seorang anak yang ingin memeluk. 

#ElevateWomen