Sebagian Besar Kasus Omicron di Indonesia Ditemukan Tak Bergejala

Hilda Irach diperbarui 31 Des 2021, 19:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Virus Covid-19 varian Omicron menciptakan kekhawatiran baru bagi masyarakat dunia. Diketahui, varian ini memiliki jumlah mutasi yang lebih banyak dari delta.

Mulanya, Omicron terdeteksi pertama kali di wilayah Afrika Selatan pada Rabu 24 November 2021. Namun kini, varian Covid-19 ini mulai menyebar ke beberapa negara termasuk Indonesia.

Bahkan, saat ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mencatatkan total kasus varian Omicron di Indonesia per Rabu, 29 Desember 2021 adalah sebanyak 68 orang. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sebagian besar kasus ditemukan tidak bergejala.

“Dari 68 kasus yang dideteksi, sebagian besar itu tidak bergejala. Kalau kita lihat 52 itu tidak bergejala sama sekali, sisanya bergejala tapi sangat ringan,” ujar Nadia dalam konferensi pers, Kamis (30/12/2021), dikutip HealthLiputan6.com.

 
What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Isolasi di rumah sakit

Kemenkes ungkap 68 kasus positif Omicron di Indonesia, sebagian besar tak bergejala. (pexels/cottonbro).

Meski sebagian besar pasien positif Omicron ditemukan tidak bergejala, seluruh pasien yang dinyatakan positif tetap melakukan isolasi di rumah sakit. Beberapa dari pasien pun dirawat di RSPI Sulianti Saroso. Hal itu dilakukan karena RSPI Sulianti Saroso memiliki proses pengendalian yang baik.

Nadia melaporkan pasien Omicron yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso berjumlah 9 orang. Sementara sisanya di rawat di RSDC Wisma Atlet.

3 dari 3 halaman

Ada yang belum divaksinasi lengkap

Kemenkes ungkap 68 kasus positif Omicron di Indonesia, sebagian besar tak bergejala. (pexels/gustavo fring).

Lebih lanjut, Nadia juga menjelaskan bahwa dari semua pasien yang terpapar Omicron, ada sebagian orang yang belum mendapatkan vaksin dosis lengkap.

“Kalau kita lihat dari kondisi tersebut, hanya enam orang yang belum divaksin. Lima orang belum sama sekali divaksin, dan satu orang lainnya sudah mendapatkan vaksinasi dosis satu,” ujar Nadia.

Nadia membenarkan, cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia saat ini belum begitu optimal, terutama pada kategori lansia. Hingga kini, baru 14 provinsi di Indonesia yang sesuai target.

#Elevate Women