Fimela.com, Jakarta Kasus positif dan kematian akibat COVID-19 di sejumlah negara kembali meningkat jelang akhir tahun. Hal ini terjadi justri ketika beberapa negara telah mencapai 60% vaksinasi dosis lengkap. Di antaranya Amerika Serikat, Norwegia, dan Korea Selatan.
Ketiga negara ini mengalami peningkatan kasus positif COVID-19 meski telah vaksinasi dosis lengkap lebih dari 60%. Salah satu penyebabnya adalah menyebarnya varian COVID-19 Omicron yang membuat kasus positif COVID-19 terus terjadi.
Selain varian COVID-19 Omicron, ternyata ada faktor lain yang menyebabkan meningkatnya kasus positif dan kematian akibat COVID-19. Dikutip dari Liputan6.com, berikut beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara.
What's On Fimela
powered by
1. Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, cakupan vaksinasi dosis lengkap sudah mencapai 61%. Namun peningkatan kasus positif dan kematian akibat COVID-19 tidak terhindarkan. Ada beberapa faktor yang membuat peningkatan COVID-19 terjadi, di antaranya cakupan vaksinasi yang cukup tinggi tidak disertai dengan pengaturan kegiatan masyarakat, meningkatnya mobilitas dan perjalanan antarnegara, tidak wajib menggunakan masker, protokol kesehatan yang tidak ketat.
2. Norwegia
Sementara di Norwegia, cakupan vaksinasi dosis lengkap sdah mencapai 71,57%. Meski demikian, peningkatan kasus positif dan kematian COVID-19 tetap terjadi akibat pesta Nataru yang masif, lengahnya protokol kesehatan saat kegiatan belajar di seklah, perjalanan antarnegara di Eropa yang tidak diikuti dengan aturan perjalanan yang ketat, sulitnya penerapan karantina dan testing COVID-19.
3. Korea Selatan
Di Korea Selatan, vaksinasi dosis lengkap sudah mencapai 82,37%. Namun peningkatan kasus positif dan kematian akibat COVID-19 cukup signifikan. Penyebabnya bukan hanya Omicron, melainkan juga kurangnya persiapan menghadapi endemi, lemahnya protokol kesehatan saat membuka aktivitas masyarakat secara bertahap, serta jam operasional bar dan restoran yang tidak dibatasi.
Vaksin bukan solusi tunggal
Vaksinasi COVID-19 bukan menjadi solusi tunggal untuk keluar dari masalah pandemi. Terbukti dengan terjadinya peningkatan kasus positif dan kematian akibat COVID-19.
Ketika sudah divaksinasi, harus dibarengi dengan pengaturan kegiatan masyarakat agar pencegahan penularan COVID-19 menjadi lebih maksimal. Hal ini yang kerap dilupakan oleh masyarakat setelah mendapat vaksin COVID-19.
Peningkatan kasus COVID-19 semakin tinggi akibat kemunculan varian COVID-19 baru, seperti Omicron.
Melihat peningkatan kasus di tiga negara tersebut, Indonesia harus lebih waspada untuk mencegah penularan COVID-19. Terlebih varian COVID-19 Omicron sudah masuk ke Indonesia.
Per 28 Desember 2021, Indonesia sudah mencatat 47 kasus positif varian Omicron. Tidak bepergian kecuali esensial, tetap disiplin protokol kesehatan, segerakan mendapat vaksinasi COVID-19, dan patuhi kebijakan yang berlaku bisa menekan laju penularan COVID-19 di Indonesia.
Simak video berikut ini
#elevate women