Fimela.com, Jakarta Sebuah video berisi tayangan petugas melarang seorang penyandang disabilitas pengguna kursi roda di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) viral di media sosial. Rekaman video itu diunggah melalui Instagram @koalisipejalankaki dan mendapat respon negatif dari masyarakat.
Dalam video terlihat, seorang penyandang disabilitas berdebat dengan sekuriti GBK. Sekuriti melarang pengguna kursi roda yang ingin berolahraga dengan mengelilingi stadion GBK dengan alasan alat yang beroda tidak boleh masuk. Aksi ini terjadi pada Minggu (26/12/2021).
Merasa mendapat diskriminasi, pria bernama Abil Asswad (32) pun berdebat dengan sekuriti yang melarangnya. Ia menjelaskan bahwa tidak ada larangan terkait penggunaan kursi roda dalam pengumuman tersebut.
Lebih lanjut, Abil mengatakan kursi roda berbeda dengan alat beroda lainnya. Kursi roda merupakan bagian dari alat penunjang difabel seperti dirinya.
“Kalau sepeda itukan alat transportasi. Kalau saya kursi roda bagian dari tubuh, kendaraan. Kalau ada larangan seperti ini kita-kita orang disabilitas merasa terdiskriminasi. Ini bis akita up info berita ini,” ucap pria berkacamata itu.
Beri Pemahaman
Sekuriti lalu mengatakan, kursi roda diperbolehkan masuk asalkan dengan pendampingan. “Kalau ada pendamping silakan, kalau enggak ada kita dampingi,” ucap sekuriti.
Jawaban dari sekuriti pun langsung dimentahkan. Abil menyampaikan, penyandang disabilitas tidak bisa sama ratakan dengan orang sakit.
“Kalau bisa mandiri kenapa harus didampingi, kan ini untuk olahraga, kita bukan orang sakit. Kita disabilitas,” ujar Abil.
Setelah perdebatan panjang yang memakan waktu lama. Sekuriti itu akhirnya melunak dan mengizinkan penyandang difabel berolahraga di stadion GBK.
Pihak GBK Minta Maaf
Terkait hal ini, Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno, Rakhmadi A Kusumo meminta maaf atas beredarnya video sekuritinya yang menghalangi pengguna kursi roda masuk ke area GBK. Ia pun mengecam tindakan sekuritinya.
Rakhmadi mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan evaluasi internal dan mendisiplinkan petugas mereka agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.
“Tim kami juga sudah menghubungi langsung pihak yang bersangkutan untuk memohon maaf atas kesalahpahaman yang terjadi,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Selasa (28/12/2021).
Rakhmadi menegaskan, bahwa kawasan GBK inklusif dan selalu terbuka untuk publik. Ia berterima kasih atas kepercayaan masyarakat yang telah menjadikan kawasan GBK sebagai tempat berolahraga maupun kegiatan lainnya. Ia mengatakan pihak GBK akan terus mengoptimalkan layanan termasuk menerima masukan dan kritikan dari pengguna layanan GBK untuk menjaga kenyamanan dan keamanan kawasan GBK ke depannya.
#Elevate Women