Fimela.com, Jakarta Selalu banyak cinta dan hal istimewa dalam hubungan seorang anak dan ibu. Mungkin tak semuanya penuh suka cita, sebab ada juga yang mengandung duka lara. Masing-masing dari kita pun selalu punya cerita, seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela untuk mengikuti Lomba Ungkapkan Rasa rindu pada Ibu di Share Your Stories Bulan Desember ini.
***
Oleh: Adrian Kesar Pratama Lubis
Untuk ibuku terkasih,
Di saat engkau mengetahui keberadaanku untuk pertama kalinya ,saat itu pula kebahagiaan membanjiri jiwamu. Sembilan bulan engkau menanggung beban demi anakmu ini, hingga tiba saatnya engkau harus mempertaruhkan nyawamu untuk melihatku secara utuh hadir ke dunia ini. Sampai kapan pun aku tidak akan bisa memberikan balasan yang setimpal untuk perjuanganmu melahirkanku.
Perjuanganmu tidak berhenti sampai melahirkan aku. Jalan masih panjang dan rintangan telah menunggu serta siap menghadangmu. Dengan penuh kasih sayang engkau merawat dan membesarkan aku. Dengan penuh kesabaran engkau mendidik dan mengajari aku.
Ketika aku bertanya hal yang sama 1000 kali, maka 1000 kali pula engkau menjawabnya. Ketika aku tidak memiliki apa yang dimiliki teman-temanku, maka engkau selalu berusaha membelikannya. Walaupun sebenarnya engkau membelinya dari kekuranganmu bukan karena kelebihan yang ada padamu. Sekali pun tidak pernah engkau ingin melihat aku malu dan kecewa. Nyatalah apa kata orang bahwa ibu adalah malaikat yang Tuhan percayakan untuk anak-anaknya.
Ibu yang Luar Biasa Tangguh
Saat usiaku menginjak 10 tahun engkau harus bertanggung jawab sepenuhnya terhadapku karena raja yang dulu ada mendampingimu kini telah dipanggil oleh Tuhan terlebih dahulu. Badai semakin besar dan angin semakin kencang, tapi mengapa engkau tetap bertahan? Terbuat dari apakah tubuh dan mentalmu ibu? Mengapa tekad dan hatimu begitu teguh?
Terkadang air mata memang mengalir membasahi pipimu yang lembut, tapi itu seakan-akan menjadi air mata kekuatan yang membasuh semua letihmu dan bangkit menjadi lebih kuat lagi. Berkat ketangguhanmu, aku tidak merasakan apa itu anak yatim. Engkau mampu mengambil peran ayah dan ibu sekaligus. Sungguh aku sangat bangga denganmu.
Aku berjanji bahwa aku akan berjuang bersama-sama denganmu juga hingga tiba saatnya nanti kita akan menikmati bersama buah dari perjuangan kita. Aku akan memegang tanganmu sampai Tuhan yang melepaskannya. Ketika mahkotamu telah memutih nanti dan ketangguhan pikiranmu mulai melemah hingga engkau menanyakan hal yang sama 1000 kali, engkau tidak perlu khawatir karena aku akan menjawab nya 1000 kali juga.
Terima kasih ibu buat semua pengorbananmu, engkau layak memperoleh predikat “sempurna” di hatiku. Kasihmu sepanjang jalan dan cintamu tak berkesudahan.
I Love You My Love,
Happy Mother’s Day
#ElevateWomen