Fimela.com, Jakarta Setelah menjadi perbincangan hangat dalam beberapa waktu terakhir sejak kali pertama kasusnya ditemukan di Afrika Selatan, Virus Covid-19 varian Omicron akhirnya dikonfirmasi masuk Indonesia.
Temuan kasus pertama varian Omicron diumumkan secara resmi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada rabu (15/12/2021) malam. Kasus ini ditemukan di Wisma Atlet Jakarta yang merupakan petugas kebersihan di sana.
Dari kasus pertama ini, pemerintah pun melakukan tracing kepada 250 orang yang melakukan kontak erat. Hasilnya ditemukan 60 kasus positif Covid-19. Namun belum diketahui pasti apakah terinfeksi varian serupa. Sejumlah sampel kini tengah dikirimkan ke Balitbangkes Kemenkes RI.
What's On Fimela
powered by
Transisi Pandemi menjadi Endemik
Para ahli kesehatan dunia menyatakan bahwa jenis virus Covid-19 varian Omicron bisa menjadi langkah signifikan dalam transisi pandemi menjadi endemik. Hal ini didasarkan pada studi awal tentang penyebarannya yang masif di beberapa negara.
Direktur Pelaksana Bain Capital Life Sciences, Dr. Adam Koppel mengatakan varian Omicron yang saat ini mewabah di beberapa negara sangat mengkhawatirkan dan berpotensi menjadi strain global yang dominan.
“Itu (Omicron) memungkinkan kita untuk lebih cepat mencapai kondisi endemic sebagai menentang keadaan pandemi di mana kita dapat hidup lebih teratur dengan virus yang mirip dengan flu daripada yang terlihat seperti Covid-19,” ujarnya, dikutip dari Fox News.
Gejala Khas Varian Omicron
Sebelumnya, para peneliti Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah mengungkapkan gejala khas untuk Omicron. Adapun gejala-gejala tersebut antara lain batuk, mudah lelah, pilek atau hidung tersumbat, demam, mual, sesak napas, diare, anosmia atau hilangnya kemampuan penciuman.
Selain itu, tak jarang ditemukan gejala berupa keringat malam pada pasien Covid-19 Omicron. Hal ini juga disampaikan oleh Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban dalam cuitan Twitternya baru-baru ini.
“Gejala khas Omicron adalah Anda akan berkeringan banyak pada malam hari sampai harus ganti baju, meski ada di tempat sejuk,” ungkap Prof Zubairi di akun Twitter Pribadinya, Jumat (24/12/2021).
Sependapat dengan Prof Zubairi, Dr. Unben Pillay, seorang dokter umum yang berpraktik di Midrand, Johannesburg, juga mengatakan keringat malam menjadi gejala khas pasien yang terinfeksi Omicron.
“Kami melihat pasien datang dengan demam, keringat malam dan banyak nyeri tubuh,” katanya, dikutip dari Express co.uk.
Cara Mencegah Varian Omicron
Cara paling efektif mencegah dan menurunkan penyebaran virus Covid-19 Omicron merujuk publikasi Satgas Covid-19 adalah sebagai berikut:
- Memakai masker dengan benar
- Menjaga jarak fisik sejauh setidaknya 1 meter dari orang lain
- Membuka jendela untuk meningkatkan ventilasi
- Menghindari ruangan berventilasi buruk atau ruangan yang ramai
- Menjaga kebersihan tangan
- Mengarahkan batuk atau bersin ke siku atau tisu
- Menerima vaksin
#elevate women