Sekitar tiga tahun silam, Aisha menjalani perawatan di Singapura akibat leukemia hingga sekarang. Saat mengunggah potret putrinya di media sosial, Denada selalu menutupnya dengan sticker. Rupanya, ini dilakukan agar publik tak melihat perubahan fisik buah hatinya. (Instagram/denadaindonesia)
"Dulu itu saat dia pertama kali melakukan kemoterapi, itu fisiknya berubah sekali. Biasalah karena kita sudah dikasih tahu kalau menjalani kemoterapi bakal mengalami rontok rambut, kulitnya menghitam," kata Denada dikutip dari acara Pagi-Pagi Ambyar, Jumat (24/12/2021). (Instagram/denadaindonesia)
Rambut Aisha yang mulai rontok, juga sempat ditanyakan Aisha pada ibunya. Pertanyaan yang sulit di jawab oleh perempuan 43 tahun itu. Karena selama ini, ia tak pernah menceritakan penyakit yang diidap oleh putrinya tersebut. (Instagram/denadaindonesia)
"Karena aku dulu nggak bilang kalau kamu tuh sedang melakukan treatment untuk mengalahkan kanker. Dia nggak tahu. Aku cuma bilang kamu kurang sehat, sekarang kita ada di Singapura supaya kamu menjadi lebih sehat, lebih kuat," paparnya. (Instagram/denadaindonesia)
Bahkan, ketika awal-awal rambut putrinya rontok karena efek dari kemoterapi, Denada dan keluarganya juga berusaha menutupinya. (Instagram/denadaindonesia)
"Pada saat mulai rontok, itu kita kaget sekali. Kita berusaha nutupin kalau dia tidur atau nempel di sofa, begitu bangun rambutnya ketinggalan. Aku sama saudaraku kita ambil, kita umpetin, kita buang, supaya dia enggak sadar," cerita Denada lagi. (Instagram/denadaindonesia)
Bahkan, saat putrinya sudah bisa merasakan botak, semua kaca bahkan di tutup. Sekitar tiga tahun menjalani parawatan di Singapura. Aisha juga sudah mulai masuk sekolah pada tahun ini. (Instagram/denadaindonesia)