Fimela.com, Jakarta Setelah omicron, masyarakat kembali dibuat khawatir dengan istilah covid Delmicron. Banyak yang berfikir jika Delmicron merupakan varian covid terbaru seperti delta.
Namun, para ahli mengatakan jika Delmicron merupakan fenomena melonjoknya kasus infeksi akibat delta dan omicron. Para ahli percaya bahwa jenis ini sebenarnya bertanggung jawab atas 'tsunami' COVID di Amerika Serikat dan Eropa.
Selain itu, berikut ini beberapa fakta mengenai Delmicron, melansir timeofindia.
1. Kombinasi varian Delta dan Omicron
Dinamakan Delmicron, merupakan kombinasi dari varian Delta dan Omicron.Varian Delta mendominasi dari pertengahan April hingga pertengahan Juni dan terutama bertanggung jawab atas gelombang kedua virus corona yang merenggut jutaan nyawa di seluruh dunia. Strain virus ini menyebabkan gejala yang parah dan bahkan risiko rawat inap lebih besar. Selain itu, ketegangan pasca infeksi juga dapat menyebabkan gejala jangka panjang seperti kabut otak, nyeri otot, dan rambut rontok.
Ketika kita berbicara tentang omicron, diyakini menyebabkan gejala yang lebih ringan. Meski cukup menular, namun tidak menimbulkan gejala yang parah dan risiko rawat inap lebih rendah. Namun, para ahli percaya bahwa varian omicron dapat melampaui kekebalan yang diberikan oleh infeksi dan vaksinasi alami. Gejala awal infeksi omicron termasuk sakit tenggorokan, sakit kepala dan kelelahan. Kehilangan bau dan rasa tidak dilaporkan dalam kasus omicron.
2. Bukan varian baru Covid-19
Dinamakan Delmicron, merupakan kombinasi dari varian Delta dan Omicron.
Delmicron bukanlah varian baru dari virus corona seperti Alpha, Beta dan lainnya. Ini adalah kombinasi dari dua strain yang ada - Delta dan Omicron. Ini adalah varian ganda dari COVID-19 yang menyebar dengan cepat.
3. Apa saja gejala Delmikron
Karena Delmicron dibuat dengan menggabungkan versi Delta dan Omicron dari coronavirus, itu dianggap sangat menular dan kuat untuk menyebabkan gejala yang parah. Lebih banyak penelitian diperlukan untuk mendapatkan pengetahuan terperinci tentang sifatnya.
Sejauh gejalanya, sebagai kombinasi dari Delta dan Omicron, infeksi Delmicron cenderung menunjukkan gejala yang kurang lebih sama dengan varian induknya. Tanda-tanda umum meliputi:
Suhu tinggi, batuk terus-menerus, kehilangan atau perubahan pada indra penciuman atau perasa, sakit kepala, pilek, dan sakit tenggorokan.
4. Mencuat pertama kali di India
Isu Varian Delmicron mencuat pertama kali di India sejak beberapa hari ke belakang. Sebagian kabar menyebut bahwa Delmicron adalah kombinasi varian Delta dan Omicron dari SARS-CoV-2.
Mengenai Delmicron, para pakar kesehatan di India menyarankan agar masyarakat di sana untuk tidak terlalu membesar-besarkan isu tersebut.
Masyarakat juga diminta menunggu pernyataan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ataupun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC) untuk mengonfirmasi ada atau tidaknya varian tersebut.
Mengutip laman Business Standard pada Minggu, 26 Desember 2021, baik Konsil Riset Kedokteran India (ICMR) maupun Satuan Tugas COVID-19 nasional India belum berkomentar mengenai kehadiran Delmicron.
Lektor Kepala di Centre for Community Medicine, AIIMS, New Delhi Harshal R Salve, mengatakan, tidak ada varian Delmicron.
"Belum ada varian virus COVID yang disebut Delmicron," ujar Salve.
5. Menurut pakar
Di Indonesia, Ketua Satgas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof Dr Zubairi Djoerban menyatakan melalui Twitternya, jika Delmicron bukanlah varian COVID-19.
"Delmicron bukanlah varian baru dari virus corona seperti Alpha atau Beta," tulis Zubairi pada akun Twitter @ProfesorZubairi, Minggu, 26 Desember 2021.
Zubairi menjelaskan, Delmicron hanyalah istilah yang mengacu pada situasi ketika varian Delta dan Omicron menyebabkan lonjakan kasus di suatu wilayah.
"Artinya, Delmicron cuma istilah yang mengacu pada situasi di mana Delta dan Omicron membuat lonjakan kasus di wilayah tertencu, kayak di Amerika. Di sana Omicron menyumbang 73% dari total kasus baru," lanjutnya.
#elevate women