Fimela.com, Jakarta Selalu banyak cinta dan hal istimewa dalam hubungan seorang anak dan ibu. Mungkin tak semuanya penuh suka cita, sebab ada juga yang mengandung duka lara. Masing-masing dari kita pun selalu punya cerita, seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela untuk mengikuti Lomba Ungkapkan Rasa rindu pada Ibu di Share Your Stories Bulan Desember ini.
***
Oleh: Ainun Latifah
"Mau makan apa hari ini?" tanyamu setiap hari, setiap aku menuntaskan rindu enam bulan sekali. Pertanyaan yang membuat si bungsu selalu berlagak iri, "Aku kok nggak pernah ditanyain? Aku kan juga ingin makan itu ini."
Awalnya kupikir pertanyaanmu itu sekadar basa-basi kepada anak keenammu ini, anakmu yang selalu saja tak betah berlama-lama di rumah dan sok mandiri. Setelah kupikir, mungkin begitulah caramu menyayangi.
Kupikir lagi, kita sama-sama gengsi. Gengsi memeluk dan menyatakan rasa sayang di hati. Hahaha, aku mengaku kalah kini. Bahkan, aku tak bisa menyatakan rasa sayang tanpa syarat seperti yang kau lakukan selama ini.
What's On Fimela
powered by
Semoga Aku Bisa Membuatmu Tersenyum Bahagia
Mak, terima kasih sudah memahami anak bandelmu ini. Aku tahu, mungkin banyak yang ingin kauutarakan, tapi tak ingin menyakiti. Mungkin banyak yang kauinginkan dariku, tapi kadar pemakluman dan pengertianmu terlalu tinggi. Aih, Mak, bahkan aku terus belajar memahami arti ucapmu, diammu, bahkan senyummu yang serupa mentari pagi.
Mak, usiaku semakin menua, tapi entah kenapa aku masih merasa seperti anak-anak di depanmu. Mak, idealismeku mungkin berapi-api, tapi aku tak bisa berkutik di depan kebijaksaan sikapmu.
Bolehlah teman-temanku menganggap aku seorang yang berani dan tak kenal takut, tapi apalah daya aku hanya seperti seekor anak ayam yang kelimpungan jika kehilangan sang induk. Seperti halnya perasaan cemasku ketika menatapmu tertidur di pembaringan. Sekian menit yang kulakukan hanya memperhatikan apakah kau masih bernapas dan denyut nadimu masih berdiang di badanmu yang kian kehilangan kekuatan. Maafkan, Mak, aku hanya terlalu takut kehilangan.
Mak, ingin kuucapkan Selamat Hari Ibu selayaknya ucapan-ucapan yang berseliweran di social media. Payahnya, aku tak sanggup mengucapkannya ketika wajahmu muncul di layar WA. Aku hanya sanggup berkata, "Sudah makan apa?" sembari hati berdoa, semoga aku selalu bisa membuatmu tersenyum bahagia.
Jogja, 24-12-2021 Teruntuk Mamak di Kota Seribu Sungai
#ElevateWomen