Memberdayakan dan Memaksimalkan Penjualan UMKM Perempuan di Tangsel

Novi Nadya diperbarui 24 Des 2021, 17:27 WIB

Fimela.com, Jakarta Pandemi Covid-19 memberikan pukulan sekaligus peluang bagi pelaku UMKM termasuk di Tangeran Selatan. Khususnya UMKM perempuan, ada yang omzet menurun drastis sampai harus menutup usaha, namun ada juga yang baru memulai usaha dan justru meraup untung.

Semuanya menjadi bahasan dalam acara 'One Day Sharing' yang digelar Perempuan Pemimpin Indonesia dan Economic Review menggandeng Gerai Lengkong dan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan. Acara bertajuk “100 UMKM Perempuan yang Mandiri, Kuat dan Berdikari" yang digelar dalam merayakan Hari Ibu menjadi momentum untuk saling mendukung, menguatkan, berbagi menginspirasi, dan memotivasi untuk kemajuan bersama.

“Saya memberikan apresiasi tinggi kepada Pemkot Tangerang Selatan dan Gerai Lengkong yang memberikan dukungan penuh kepada pengusaha perempuan yang berada di kawasan Tangerang Selatan. Semoga dukungan serupa juga diberikan oleh pemerintah daerah lainnya sehingga pengusaha perempuan akan semakin maju,” ujar Ketua Umum Perempuan Pemimpin Indonesia (PPI) Hj Irlisa Rachmadiana di Hotel Sapphire Sky, BSD, Tangerang belum lama ini.

Perempuan Pemimpin Indonesia (PPI) juga mendukung para wanita yang menjadi pengusaha. Dukungan ini berupa pelatihan, hingga pendampingan. “Saatnya perempuan bangkit dan tunjukkan bahwa terlahir perempuan tidak akan mematikan langkah mengejar mimpi dan cita-cita, terus melangkah tanpa ragu untuk menjadi pengusaha perempuan sukses,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Irlisa juga mengajak seluruh peserta yang hadir baik offline maupun online, untuk terus mendukung para pelaku usaha perempuan. Caranya dengan turut berbelanja dan mempromosikan produk-produk UKM pengusaha perempuan.

"Saya yakin secara kualitas, produk UMKM perempuan ini tidak kalah dengan produk-produk pabrik, juga produk impor. Meski demikian, jika kualitasnya belum memuaskan, berilah masukan, pendapat, dan kritik yang membangun bagi para pelaku usaha. Dengan begitu, kita bersama-sama turut berkontribusi demi kemajuan perempuan Indonesia, dan juga kesejahteraan bangsa," tandasnya.

Irlisa menegaskan, dengan peringatan Hari Ibu merupakan momentum bagi semua perempuan bangsa yang ingin Mandiri, Kuat dan Berdikari, tanpa memandang usia dan latar belakang termasuk perempuan yang berjuang menjadi pahlawan ekonomi Indonesia melalui beragam produk UMKM.

Sebagai pembicara utama (Keynote speaker) Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menegaskan bahwa Pemerintah Kota Tangerang Selatan sangat mendukung keberadaan para pengusaha perempuan. Bahkan, peran mereka sangat dinanti kiprah dan perannya terutama dalam memajukan perekonomian, baik keluarga maupun daerah.

“Saya melihat bahwa ibu-ibu ini tidak ada matinya dari sisi kreatif, ide-ide out the box selalu hadir terutama dalam menjalankan dan mengembangkan usaha. Salut saya buat ibu-ibu,” ujarnya.

Founder (pendiri) Gerai Lengkong Lista Hurustiati mendampingi Ketua Umum Perempuan Pemimpin Indonesia Irlisa Rachmadiana, memberikan plakat pembicara kepada Walikota Tangsel Benyamin Davnie.
2 dari 3 halaman

Komitmen Berdayakan Pelaku UMKM Perempuan

acara 'One Day Sharing' yang digelar Perempuan Pemimpin Indonesia dan Economic Review menggandeng Gerai Lengkong dan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan

Salah satu wadah yang membantu dan mendukung perlembangan bisnis pelaku UMKM adalah Gerai Lengkong yang menampung dan memasarkan berbagai produk dari para pelaku UMKM. Saat ini, Gerai Lengkong telah menampung sekitar 230 produk pelaku UMKM. Ribuan produk itu terdiri dari makanan, minuman, baju, souvenir, cemilan, frozen food yang seluruhnya asli hasil kreatifitas pelaku UMKM Tangerang Selatan.

Sebanyak 230 produk UMKM ini dimiliki oleh 148 pelaku UMKM. Jadi satu orang pelaku UMKM punya 1 sampai 3 produk disini. “Kami menerapkan kurasi yang ketat untuk produk-produk UMKM yang masuk ke Gerai Lengkong. Terutama dari sisi kualitas, packaging hingga kebersihan produk,” ujar Lista Hurustiati, pendiri sekaligus pemimpin Gerai Lengkong. “Yang menarik, dari 148 pelaku UMKM tersebut, ada sebanyak 142 UMKM yang dimotori para kaum perempuan. Sisanya, digerakkan oleh kaum laki-laki.” 

Menurut Lista saat ini produk UMKM di Gerai Lengkong telah memiliki pasar tersendiri, sehingga penjualannyapun sudah dapat dilalukan secara kontinyu atau terus menerus. “Saya dibantu tim yang tiap hari memasarkan produk melalui instagram, tokopedia, shoope dan website. Dan Alhamdulilah setiap hari ada saja permintaan. Ini memang penguatannya di medsos,” ujarnya.

Disamping memasarkan produk melalui medsos, pihaknya juga aktif memasarkan produk melalui event-event yang ada di Kota Tangsel. Lista mengatakan dirinya tidak berpikir mencari keuntungan dalam membesarkan Gerai Lengkong. Ia hanya ingin membantu pelaku UMKM agar tetap bisa memasarkan produk mereka ditengah pandemi. “Saya ingin punya usaha bermanfaat bagi banyak orang. Rejeki datangnya dari Allah dan Alhamdulilah Gerai Lengkong tetap berjalan sampai dua tahun ini,” tandasnya.

Istri Walikota Tangsel Benyamin Davnie ini mengakui tidak mudah membangun Gerai Lengkong pada 19 April 2020. Diawal pendiriannya pelaku UMKM yang ia tampung hanya 10 orang sebelum akhirnya mencapai ratusan pelaku UMKM. Demi membantu pelaku UMKM agar produk terus berputar dan menghindari kadaluwarsa ia bahkan merogoh kocek pribadi untuk membeli seluruh produk pelaku UMKM dan kemudian memasarkannya kembali di Gerai Lengkong.

“Jadi saya berlakukan sistem beli putus. Saya beli produk dalam jumlah besar ke mereka dengan harga lebih murah dari harga biasa. Nah, selisih itu yang jadi keuntungan untuk bisa mempekerjakan karyawan dan perawatan gedung,” ujarnya.

 

 

3 dari 3 halaman

Pelaku Usaha Mikro Didominasi Perempuan

Sementara itu, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menyatakan pelaku usaha mikro didominasi oleh perempuan. UMKM yang dimiliki pengusaha perempuan menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Setidaknya jumlah UMKM perempuan berdasarkan usahanya 34% usaha menengah. Kemudian ada 50,6% usaha kecil, dan 52,9% usaha mikro. Jadi kalau dilihat dari angka ini perempuan yang mendominasi pelaku UMKM di Indonesia. 

“Berdasarkan Data Perkembangan UMKM dan Besar di Indonesia pada periode 2014-2018, sebanyak 99,99 persen dari 64 juta unit usaha di Indonesia adalah UMKM. Sekitar 60% dari jumlah UMKM tersebut, dikelola oleh Perempuan. Ada tiga sektor yang dikuasai yaitu fashion, kuliner dan kriya,” ujar Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Siti Azizah. 

Mengingat jumlahnya yang besar, perlu komitmen untuk memberdayakan UMKM ini. “Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa memperjuangkan UMKM berarti memperjuangkan ekonomi bangsa,” ujarnya.

Salah satu upaya perberdayaan UMKM ini melalui penyaluran dana bergulir untuk pinjaman atau pembiayaan kepada Koperasi dan UMKM sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan baik secara konvensional dan prinsip syariah. “Ini menjadi tanggung jawab Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau dikenal dengan LPDB KUMKM,” ujar Direktur Bisnis LPBD Direktorat Bisnis Kementerian Koperasi dan UKM Krisdianto Soedarmono.

Saat ini, LPDB telah melakukan transformasi, salah satunya adanya peruabah logo. Tujuannya untuk mendorong KUMKM terus maju, naik kelas dan unggul dalam membangun kemandirian ekonomi bangsa. Ini termasuk transformasi pelayanan LPDB-KUMKM yang semakin baik, khususnya dalam menerapkan prinsip tata kelola yang baik (good governance), penerapan manajemen risiko (risk management), dan kepatuhan (compliance). 

“LPDB ini lebih dikenal dengan nama Smesco. Kami melayani koperasi dan pelaku UMKM di Indonesia melalui skema pinjaman atau pembiayaan yang ‘Murah, Mudah dan Ramah’. Silahkan menghubungi kami jika memerlukan pendanaan atau pembiayaan,” ujarnya. 

Sebagaimana diketahui, pemerintah mengalokasikan Rp 95,13 triliun untuk membantu UMKM terdampak pandemi dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Anggaran tersebut digunakan untuk subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), penempatan dana pemerintah di perbankan yang disalurkan dalam bentuk pembiayaan, Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM), Bantuan Langsung Tunai (BLT) PKL dan warung. 

Dari anggaran tersebut, telah terealisasi sebesar Rp 61,61 triliun. Penyaluran kredit untuk UMKM mencapai Rp 32,72 triliun dengan 90% debitur dari kalangan perempuan. Selama tahun 2021, 84% UMKM telah kembali beraktivitas. Sektor ini memerankan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Jumlahnya mencapai 64,2 juta dengan kontribusi 61,51% atau Rp 9.850 triliun.

#ElevateWomen