Fimela.com, Jakarta Bukan hal mudah untuk mempertahankan bisnis di masa pandemi. Terutama bagi perusahaan rintisan atau start-up yang terancam gulung tikat akibat terpaan pandemi.
Meski demikian, hal ini tidak berlaku bagi Ternak Uang. Didirikan 7 Agustus 2020, Ternak Uang hadir sebagai platform belajar investasi yang memungkinkan masyarakat untuk mengenal dunia investasi di masa pandemi.
Dibuat oleh tiga anak muda, yakni Raymond Chin, Timothy Ronald, dan Felicia Putri Tjiasaka, platform belajar investasi Ternak Uang telah berkembang dan diminati oleh masyarakat Indonesia, terutama kalangan muda.
Perjalanan Ternak Uang dimulai ketika Raymond Chin dan Timothy Ronald membuat sebuah situs benama Ternak Uang. Memiliki latar belakang di dunia start-up, keduanya terdorong oleh kondisi pandemi yang terjadi.
Menggandeng Certified Financial Analyst
"Bertepatan dengan pandemi yang terjadi, sebagian masyarakat menyadari pentingnya investasi. Ini terlihat dari lonjakan pertumbuhan investor di masa corona (coronial investor). Oleh karena itu, Ternak Uang hadir untuk memberikan edukasi dan pembekalan yang tepat kepada investor muda," ujar Co-Founder sekaligus CEO Ternak Uang, Raymond Chin.
Kemudian, Raymond dan Timothy menggandeng Felicia yang merupakan seorang praktisi keuangan dan investasi. Felicia sendiri telah mengantongi sertifikat CFA level 3 pada 2019.
Ternak Uang menghadirkan banyak kelas virtual yang memungkinkan penggunanya mengenal lebih dekat seputar dunia investasi dan trading saham yang kini banyak diminati generasi muda.
Berkaca dari namanya, Ternak Uang mengibaratkan uang sebagai tanaman yang bertubuh dan berkembang. Pola pikir ini yang ingin ditanamkan ke masyarakat Indonesia bahwa uang yang dimiliki tidak bersifat statis, melainkan bisa dikembangkan.
Ternak Uang mulai dikenal masyarakat melalui TikTok. Timothy memanfaatkan platform video pendek itu sebagai sarana edukasi dengan tema investasi. Bahkan Timothy merupakan salah satu konten kreator saham pertama di Tiktok yang mampu membuat dirinya menjadi salah satu figur yang berbeda dan dengan cepat meraih perhatian dari banyak generasi muda dalam hal investasi dan finansial.
Pengguna Ternak Uang
Berkat eksistensi Timothy, kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap Ternak Uang mulai terlihat. Bahkan sebelum Ternak Uang resmi 'dilahirkan', tercatat sudah ada sekitar 300 peserta yang telah mendaftarkan diri sebelum aplikasi diluncurkan.
Secara umum, Ternak Uang ditujukan bagi masyarakat Indonesia. Namun Ternak Uang sebenarnya didesain untuk generasi muda yang ingin mempelajari tentang finansial dan investasi.
"Pengguna terbesar justru berasal dari kalangan usia 24 tahun ke bawah, bahkan ada pengguna yang berusia 14 tahun. Lalu ada beberapa pengguna dari kelompok umur 25-35 tahun," jelas Raymond Chin.
Sementara untuk penyebaran wilayah pengguna, saat ini masih didominasi kawasan Jabodetabek, disusul oleh persebaran hampir merata di seluruh wilayah Indonesia, lalu hingga ke daerah timur Indonesia.
Progres dalam setahun
Selama satu tahun, Ternak Uang telah memiliki 351.000 lebih pengguna. Sejak awal berdiri, Ternak Uang konsisten mencatatkan rata-rata pertumbuhan pengguna sebanyak 30% setiap bulannya.
Melalui Ternak Uang, Raymond mengatakan bahwa start-up yang didirikannya bisa mendorong generasi muda untuk lebih melek literasi finansial dan investasi agar bisa menggerakkan roda perekonomiannasional ke arah yang lebih maju.
Untuk jangka pendek, Ternak Uang ingin terus menghadirkan layanan-layanan yang relevan untuk generasi muda yang ingin belajar tentang finansial. Seperti meningkatkan kualitas layanan dari Ternak Uang Academy, TUtoring, dan beragam layanan lainnya. Sementara untuk rencana jangka panjang, dapat memperkuat komunitas investor sebagai satu platform yang bisa saling memberdayakan sesama investor satu sama lain.Raymond Chin.
Simak video berikut ini
#elevate women