Fimela.com, Jakarta Pandemi yang masih berlangsung di 2021 mengubah banyak gaya hidup masyarakat. Hal ini berakibat pada tingkat kesehatan masyarakat Indonesia karena metabolisme yang bemasalah.
Metabolisme sendiri diibaratkan sebagai sebuah mesin yang membuat tubuh berfungsi, memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Namun, PPKM dan himbauan kerja dari rumah membuat metabolisme menurun karena gaya hidup yang minim gerakan.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan kondisi serius, seperti obesitas, masalah pencernaan, rambut rontok, hingga hipertensi. Sehingga penting untuk menjaga metabolisme yang baik sebagai kunci dari tubuh yang sehat.
Garmin pun merangkum data kesehatan penggunanya di Asia pada 2021 dari Januari hingga September 2021. Data ini merangkum tiga temuan kesehatan yang dialami masyarakat Indonesia sepanjang 2021.
What's On Fimela
powered by
1. Metabolisme yang baik kunci sehat orang berusia 55 tahun ke atas
Laporan tersebut mengungkapkan kalori istirahat pada pria dan wanita Asia menurun signifikan pada rentang usia 55 tahun ke atas. Pengguna yang lebih tua mencatat lebih banyak menit intensitas mingguan dibandingkan dengan rata-rata pengguna yang lebih muda. Artinya pengguna yang semakin berusia semakin sadar akan pentingnya memulai gaya hidup aktif.
"Metabolisme (Basal Metabolic Rate) adalah pengukur di mana tubuh membakar kalori. Baik untuk mempertahankan bentuk tubuh yang ideal maupun untuk memiliki gaya hidup aktif, 'metabolisme' adalah kuncinya. Dengan meningkatkan intensitas olahraga atau memperbaiki kebiasaan hidup, masyarakat dapat meningkatkan metabolisme untuk mencapai tujuan kesehatan idealnya," kata Dr. Min-Shan, LI MD, Psikiater dari JUST!Mental Health Clinic, Taiwan.
2. Tingkat aktivitas menurun
Berdasarkan “Intensitas Menit” mingguan pengguna Asia pada tahun 2021, Garmin menemukan tiga negara dengan rata-rata tertinggi adalah Hong Kong, India, dan Korea Selatan. Di sisi lain, tiga negara dengan rata-rata menit intensitas terendah adalah Indonesia, Thailand, dan Taiwan.
Tiga negara dengan konsumsi kalori istirahat tertinggi juga memiliki menit intensitas mingguan paling besar, menunjukkan korelasi positif antara "Kalori Istirahat" dan "Menit Intensitas". Salah satu tren yang diamati di seluruh Asia adalah rata-rata menit intensitas mingguan dari populasi tua lebih besar dari populasi muda. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pengguna bersedia menginvestasikan lebih banyak waktu untuk berolahraga teratur di setiap minggunya seiring dengan bertambahnya usia.
3. Tingkat stres meningkat
Menurut data "tingkat stres" pengguna di Asia pada tahun 2021, tingkat stres negara-negara selain Tiongkok dan Vietnam meningkat dari tahun lalu. Secara keseluruhan, tingkat stres pria lebih tinggi daripada wanita. Tingkat stres Indonesia menduduki peringkat tertinggi di Asia, disusul Filipina dan Malaysia.
Dibandingkan dengan data tahun 2020, Indonesia menunjukkan peningkatan stres tertinggi; tingkat stres pria berusia 26 hingga 45 tahun juga menjadi yang tertinggi di antara negara-negara lain di Asia pada rentang usia yang sama. Ini dapat diakibatkan oleh pertempuran melawan pandemi secara terus-menerus dan kemacetan lalu lintas yang seringkali dihadapi oleh penduduk setempat.
Simak video berikut ini
#elevate women