Fimela.com, Jakarta Kabar gembira dan membanggakan kembali ditorehkan oleh Indonesia di ajang Internasional setelah Indonesia ditunjuk sebagai presidensi G20 di bulan september 2021 yang lalu. Hal ini membuktikan bahwa Indoensia dipandang sangat mampu untuk memimpin negara-negara G20 dalam memberikan solusi bersama di ranah internasional khususnya guna menghadapi tantangan yang sulit di masa pandemi seperti saat ini.
Setidaknya ada 2 pilar besar yang akan dijadikan misi utama Indonesia selaku presidensi G20 di tahun 2022 dalam kampanyenya yang bertajuk “Recover Together, Recover Stronger”. Yang pertama adalah Pilar Finance yang akan dipegang oleh Menteri keuangan dan Gubernur BI. Yang kedua adalah pilar sherpa urusan sehari-hari dan negosiasi, yang akan dipegang oleh deputi kemenko perekonomian dan stafsus dubes Triansjah Djani.
Adapun pilar sherpa G20 akan membahas isu-isu ekonomi non keuangan seperti energi, pembangunan, pariwisata, ekonomi digital, pendidikan, tenaga kerja, pertanian, perdagangan, investasi, industri, kesehatan serta anti korupsi. Menanggapi hal tersebut, Artnandia Priaji selaku Chief Representatif Officer dari Nexgen English Online Co. di Indonesia mengatakan bahwa perusahaannya siap mendukung program-program pemerintah Indonesia guna mewujudkan misi nya di G20 baik dari sisi ekonomi ataupun isu-isu tidak langsung lainnya yang terkait dengan ekonomi khususnya di bidang pendidikan.
“Kami sangat antusias dan bangga saat mendengar Indonesia ditunjuk sebagai presidensi G20” buka Artnandia Priaji. “Dalam rangka menyambut hal tersebut kami pun secara internal terus berbenah dan melakukan penyempurnaan dalam sisi layanan khususnya di aplikasi neo study. Hal ini kami lakukan agar masyarakat Indonesia dan neo student di Indonesia semakin siap dalam memimpin negara-negara G20 lain dalam presidensinya kali ini khususnya penambahan fitur yang memungkinkan pembelajar bahasa inggris di aplikasi neo studi mampu melakukan percepatan kefasihan kemampuan berbahasa Inggrisnya” tambah Artnandia.
Fitur Tingkat Toleransi Pengenalan Ucapan baru dari neo
Fitur Tingkat Toleransi Pengenalan Ucapan baru dari neo dirilis hari ini untuk Aplikasi neoStudy (nSA) dan neoStudy Online (nSO). Neo student sekarang dapat menyesuaikan tingkat toleransi Pengenalan Ucapan yang paling sesuai untuk mereka dengan memilih salah satu dari menu pilihan tingkat kesulitan melafalkan dalam latihan pengucapan di aplikasi neo study.
“Pembicara Awal (default) – jika pelajar baru mulai belajar berbicara bahasa Inggris, kami sarankan mereka mulai dari level ini. Berbicara menggunakan bahasa inggris yang dapat dipahami oleh penutur asli bahasa Inggris memang membutuhkan waktu dan proses, karena jika mereka berlatih neo akan mengenali pengucapan mereka lebih dan lebih setiap kali sampai mereka siap untuk pindah ke tingkat berikutnya” Jelas Artnandia Priaji.
Yang kedua adalah Emerging Speaker – jika pelajar telah berlatih berbicara bahasa Inggris, mereka dapat mulai melatih pelafalan mereka pada level ini. Jika terlalu sulit, mereka dapat kembali ke menu tingkat kesulitan Pembicara Awal, jika tidak, mereka dapat berlatih di level ini sampai mereka siap untuk menantang diri mereka sendiri dengan level berikutnya.
Menciptakan program agar bisa terus termotivasi belajar
Dan yang terakhir adalah level Pembicara Berpengalaman – jika pembelajar telah berlatih berbicara bahasa Inggris selama beberapa waktu dan tujuannya adalah untuk menjadi fasih, mereka siap untuk berlatih pada tingkat ini. Peserta didik dapat mengubah level kapan saja jika mereka merasa terlalu mudah atau terlalu sulit. Level yang dipilih disimpan di back-end, sehingga pengguna dapat bolak-balik antara nSA dan nSO dan level yang mereka pilih akan tetap sama.
“Fitur ini kami hadirkan agar neo student dapat terus termotivasi untuk meningkatkan kemampuan berbahasa inggris mereka setiap harinya dan menjauhkan dari rasa frustasi karena sulitnya melafalkan bahasa inggris seperti native speaker. Selain itu kami juga merilis fitur lokalisasi test digital untuk test penempatan di web kami, fitur ini sangat bermanfaat
bukan saja di Indonesia tapi juga dibeberapa negara asia lain khususnya yang jarang menggunakan huruf-huruf latin dalam keseharian mereka seperti China, Thailand, Jepang dsbnya ” tutup Artnandia Priaji.
“Kami cukup optimis dengan inisiatif-inisiatif yang dilakuakan oleh Indonesia sejak awal pandemi terjadi, mulai dari inisiatif kartu pra-kerja hingga saat ini dipercaya dan ditunjuk sebagai presidensi G20. Kami yakin Indonesia mampu memberikan kontribusinya yang terbaik untuk masyarakat Internasional bukan saja bagi masyarakat di Indonesia melalui misi pemulihan ekonomi nya, kami yakin 2022 akan lebih baik jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya saat pandemi terjadi secara global” tutup Ian Adam selaku Global CEO dari Nexgen English Online Co.
#Elevate Women