Untuk Ibu yang Membuatku Berhasil Gapai Mimpi, Hiduplah dengan Lebih Bahagia ya!

Endah Wijayanti diperbarui 20 Des 2021, 12:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Selalu banyak cinta dan hal istimewa dalam hubungan seorang anak dan ibu. Mungkin tak semuanya penuh suka cita, sebab ada juga yang mengandung duka lara. Masing-masing dari kita pun selalu punya cerita, seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela untuk mengikuti Lomba Ungkapkan Rasa rindu pada Ibu di Share Your Stories Bulan Desember ini.

***

Oleh: Lusiana Cahaya

Ibuku sayang,

Setiap kali aku menuliskan atau membayangkan tentangmu, hati ini selalu terasa nyeri dan sakit. Mengingat betapa banyaknya pengorbanan dan kasih sayang yang selalu engkau berikan pada kami, anak-anakmu. Entah bagaimana caranya agar bisa membalas semua ketulusan dan kebaikanmu selama ini. Betapa banyak pun aku mengucapkan terimakasih rasanya tak akan bisa membalas semua hal yang kau berikan.

Aku ingat sekali, ketika dulu aku masih kecil. Kala itu aku masih duduk di Sekolah Dasar kelas 1. Setiap hari meski dengan berjalan kaki, Ibu selalu mengantar dan menjemput sekolah. Dengan begitu bahagia tanpa ada rasa mengeluh, Ibu selalu menggenggam tangan ini sambil bercerita dan memberi banyak nasehat.

Nasihat yang selalu aku ingat dan berusaha aku terapkan di hidup ini. Tentang bagaimana menjadi manusia yang selalu bersyukur dan berusaha. Tidak hanya itu, aku selalu ingat kenapa aku selalu dapat peringkat 1 di sekolah, karena setiap hari entah sore ataupun malam Ibu selalu membantu aku belajar dan mengerjakan PR, itu adalah hal yang sangat luar biasa bagiku, karena mengingat Ibu hanya lulusan SD saja, maklum karena dahulu biaya sekolah mahal jadi Ibu berhenti sekolah dan bekerja sedari kecil. Meskipun begitu, Ibu justru selalu memberikan semangat kepada anak-anaknya agar selalu semangat belajar dan meraih cita-cita.

Hingga suatu hari, aku mulai berani bermimpi untuk menjadi guru. Kalau ditanya alasannya kenapa, itu adalah karena aku ingin berbagi ilmu. Aku berharap semua hal-hal baik yang Ibu sampaikan kepadaku, bisa aku bagikan pada anak-anak lain.

Meskipun aku tahu saat itu keadaan ekonomi keluarga kami susah, tetapi aku tidak menyerah untuk terus melanjutkan sekolah. Hingga banyak sekali keajaiban dan kebaikan Allah, aku bisa melanjutkan sekolah. Sampai kuliah dan strata 1 bahkan aku bisa menggapai mimpiku menjadi guru, karena sekarang aku telah menjadi guru pada sebuah Madrasah Ibtidaiyah. Itu semua berkat doa dan semangat yang Ibu berikan kepada anak-anaknya. Segala ketidakmungkinan dan segala hal yang orang-orang ragukan justru terjadi pada hidupku. Itu semua berkat Ibu. 

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Aku Ingin Menjadi Anak yang Membanggakan

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/Alessandro+Biascioli

Ibu memang bukan manusia sempurna, tetapi Ibu selalu sempurna di hati ini. Ibu tidak pernah mengajarkan rasa iri, benci, dan dendam kepadaku. Justru Ibu selalu mengajarkan aku menjadi pribadi yang dapat menghargai orang lain dan memaafkan kesalahan orang lain. Entah bagaimana bisa manusia tanpa penyakit hati seperti itu, akan tetapi Ibu benar-benar membuang segala penyakit hati di dalam hidupnya. 

Satu hal yang aku sadari ketika aku tumbuh dewasa, betapa bodohnya aku, tidak mengerti betapa kesulitan Ibu menjalani hidup ini, bisa-bisanya kami selalu percaya bahwa Ibu selalu bahagia. Padahal jelas semua kesulitan disembunyikan dengan begitu hebatnya di balik tawa dan senyumnya. Jelas-jelas sejak kecil Ibu sudah sangat kesulitan, berhenti sekolah, bekerja di banyak tempat di usia di mana seharusnya anak-anak hanya fokus belajar, belum lagi ketika Ibu menikah dan melahirkan aku, betapa banyak kisah pilu yang Ibu jalani. Dari mulai kesulitan ekonomi dan hal-hal lainnya.

Hingga akhirnya Ibu membuat sebuah keputusan untuk bekerja di pabrik ketika aku masih SMP.  Aku tahu persis rasanya bekerja di pabrik. Karena ketika sekolah pun aku ikut bekerja atas kemauan diriku sendiri ketika aku SMA. Betapa lelah dan letih pekerjaan yang Ibu kerjakan, tetapi Ibu tetap menjadi sosok Ibu yang hebat, yang tetap mengurus rumah dan keluarga dengan baik. Hebatnya Ibu dalam mengatur waktu. Membuatku selalu kagum padanya.

Ibu, aku tahu sekarang pun aku belum bisa jadi anak yang membanggakan. Tetapi akan kuusahakan untuk terus menjadi yang terbaik, menjadi yang kau bisa banggakan dan bisa membuatmu selalu bahagia. Aku berharap Ibu selalu sehat dan selalu semangat menjalani hidup ini. Ibu, semua hal yang kau beri, lebih berharga dari apa pun yang kupunya. Kumohon, teruslah bahagia.

#ElevateWomen