Fimela.com, Jakarta Bagi para pecinta kucing, pasti salah satu masalah yang kerap dihadapi adalah bulu kucing yang mudah rontok dan berserakan. Bulu kucing rontok bisa sebagian atau seluruhnya, dan polanya bisa bervariasi atau simetris.
Sebenarnya rontoknya bulu kucing adalah hal yang normal. Tapi jika sudah terlalu banyak bisa jadi ada masalah pada kucing yang perlu kamu waspadai. Coba perhatikan, apakah mereka terus-menerus menggaruk atau menjilat diri sendiri?
Kucing memang sering merawat dirinya sendiri dengan cara menjilati tubuhnya. Namun terlalu banyak menjilati dapat menyebabkan bulu rontok, luka kulit, dan infeksi. Jika kucing peliharaanmu tampak lebih tertarik menjilati bulunya, daripada aktivitas lain seperti bermain atau makan, itu pertanda buruk.
Ada beberapa alasan berbeda untuk penyebab bulu kucing rontok yang sebaiknya perlu kamu ketahui. Untuk itu, berikut Fimela.com telah merangkum 9 penyebab bulu kucing rontok beserta cara mengobatinya. Dilansir dari Merdeka.com, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
What's On Fimela
powered by
Akibat Alergi hingga Terdapat Jaringan Kulit yang Sakit
1. Alergi
Alergi menjadi penyebab bulu kucing rontok yang paling umum. Dilansir dari WebMD, layaknya manusia, kucing juga bisa alergi terhadap makanan, gigitan serangga, obat-obatan, debu, atau serbuk sari.
Untuk meredakan gatalnya, mereka akan menjilati bulunya hingga ada bintik-bintik yang botak. Mudah untuk disembuhkan, tapi kamu mungkin harus memberinya obat selama beberapa waktu hingga mereda.
2. Parasit
Selanjutnya, penyebab lain yang membuat bulu kucing rontok adalah parasit. Jika kucing memang sudah terkena parasit, maka mereka akan menggaruk dan menjilat hingga menyebabkan bintik-bintik botak dan bahkan luka.
Dikutip dari Catster, kutu dapat menggigit dan mengganggu kucing mana pun. Tetapi beberapa kucing memiliki hipersensitivitas terhadap antigen di dalam air liur kutu. Kucing alergi ini menjadi sangat gatal jika bertemu kutu dan banyak dari mereka membutuhkan perawatan secara serius.
3. Rasa Sakit
Jika biaanya kucing menjilati tubuhnya karena gatal, penyebab yang satu ini justru disebabkan oleh tubuh internal kucing itu sendiri, yakni terdapat jaringan di bawah kulitnya yang sakit. Misalnya kucing dengan artritis.
Penyebab bulu kucing rontok yang umum terjadi. Mereka mungkin terus-menerus menjilat pada persendian yang sakit karena nyeri. Cara itu akan membantunya meredakan ketidaknyamanan.
Infeksi Kurap hingga Gangguan Endokrin
4. Infeksi Kurap
Penyebab bulu kucing rontok selanjutnya ialah infeksi kurang atau infeksi jamur. Adanya bulu hilang dengan dan kulit bersisik bisa menjadi tanda. Dokter hewan dapat memberi tahu dengan pasti serta meresepkan krim atau salep antijamur, obat mandi, atau bahkan obat-obatan oral.
5. Stres dan Kecemasan
Stres dan cemas juga membuat bulu kucing mudah rontok, biasanya hal ini jarang disadari karena bulunya akan rontok saat kucing terlihat tengah bermain. Dokter hewan menyebut kondisi ini dengan istilah "alopecia psikogenik". Kucing yang memiliki stres cenderung mengorek perut, samping, dan kakinya.
Cara yang tepat untuk mengatasinya adalah dengan merawat lukanya, dan tanyakan kepada dokter hewan apakah mereka memerlukan antidepresan. Atau perubahan lingkungan, seperti memasang tempat bertengger tinggi atau menjauhkan anjing.
6. Gangguan Endokrin
Penyebab bulu kucing rontok berikutnya, bisa karena gangguan endokrin. Bulu kucing rontok mungkin mengalami hipertiroidisme-tiroid yang terlalu aktif, yang juga mengakibatkan penurunan berat badan dan gejala lainnya.
Di luar tiroid, jika kucing mengalami ketidakseimbangan hormon dan peningkatan kadar steroid dalam tubuh, folikel bulu bisa mati. Dengan kadar hormon yang tidak normal, bulu baru mungkin tidak tumbuh kembali.
Efek Samping Obat hingga Adanya Penyebab Langka
7. Efek Samping Obat
Salah satu jenis obat prednison transdermal bisa menjadi penyebab bulu kucing rontok. Serta pengeritingan pada daun telinga.
Prednison merupakan obat untuk membantu meredakan radang pada alergi, penyakit autoimun, sakit persendian dan otot, serta penyakit kulit. Biasanya, menghentikan pengobatan akan mengembalikan kondisi ini.
8. Kanker
Untungnya, kanker jarang menjadi penyebab kucing kehilangan bulu. Tetapi neoplasia, istilah untuk pertumbuhan abnormal yang disebabkan oleh pembelahan sel yang tak terkontrol. Bisa menyebabkan bulu kucing rontok.
Kondisi serius lain yang terjadi akibat kanker adalah alopecia paraneoplastik, yakni bulu kucing rontok yang berhubungan dengan gatal dan kulit lembab. Namun penyebab serius ini terbilang jarang terjadi.
9. Penyebab Langka
Selain penyebab yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada pula penyebab langka yang membuat bulu kucing rontok. Ras murni, seperti Himalaya dan Bengal, lebih cenderung memiliki gen yang menyebabkan bulu rontok. Sedangkan jenis Sphynx, dibesarkan untuk tidak berbulu.
Kemungkinannya kecil, tetapi bulu rontok bisa menjadi gejala masalah sistem kekebalan, diabetes, tiroid yang terlalu aktif, atau kanker. Pastikan untuk memeriksakan ke dokter hewan semua tentang diet, perilaku, dan rumah kucing untuk membantu menentukan penyebabnya.
Cara Mengobati Bulu Kucing Rontok
Kutu adalah penyebab bulu kucing rontok yang paling mudah diobati. Biasanya untuk penanganannya, dokter hewan akan meresepkan metode efektif pengendalian kutu dan merekomendasikan produk untuk membersihkan rumah.
Jika alopecia atau bulu disebabkan oleh kelainan kulit, seperti erosi kulit. Lalu ketidakseimbangan tiroid, atau ketidakseimbangan hormon lainnya, ada obat kucing dan perawatan topikal yang tersedia.
Jika bulu kucing rontok disebabkan oleh masalah perilaku, dokter hewan mungkin akan meresepkan obat kecemasan untuk kucing. Mengobati masalah yang mendasarinya dapat mencegah kerontokan bulu lebih lanjut.