Tidak Perlu Vaksin Booster Khusus untuk Melawan Varian Omicron

Fimela Reporter diperbarui 17 Des 2021, 14:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Anthony Fauci, seorang pakar penyakit menular AS pada Rabu (15/12/2021) menjelaskan bahwa regimen vaksin booster yang ada sekarang ini dapat bekerja melawan varian baru COVID-19 Omicron. Itulah mengapa, Fauci berkata tampaknya tidak perlu ada booster khusus varian.

 

Mengutip data dari Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Fauci berkata bahwa aktivitas penetralan dua dosis vaksin COVID-19 Moderna terhadap Omicron memiliki hasil sangat rendah, seperti yang dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (17/12/2021).

"Namun, jika Anda melihat dua minggu setelah dosis ketiga, perhatikan tingkat peningkatan yang substansial dari judul penetral; baik dalam kisaran penetral Omicron," katanya tentang temuan penelitian, di mana Moderna berkolaborasi dengan NIAID mengutip dari Liputan6.com, Jumat (17/12/2021). 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Efektivitas Vaksin Booster

Pakar Penyakit Menular AS berkata tidak perlu booster khusus varian karena vaksin booster yang tersedia sekarang sudah bisa melawan Omicron.(Pexels/Thirdman)

Dalam tes laboratorium, tiga dosis vaksin BioNTech dan Pfizer dikatakan mampu menetralkan varian Omicron berdasarkan pernyataan dua perusahaan tersebut. Namun, dua dosis menghasilkan antibodi penetralisir yang jauh lebih rendah.

Selain itu, saat ini juga belum terdapat rilis terkait data tentang bagaimana vaksin Johnson & Johnson bekerja melawan varian Omicron.

AS mengesahkan tiga vaksin COVID-19, tapi dalam pengujian laboratorium menunjukkan secara signifikan vaksin-vaksin tersebut kurang protektif terhadap Omicron. Meski begitu, sebuah penelitian menyebutkan, dosis booster kemungkinan akan mengembalikan sebagian besar perlingungan.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS Rochelle Walensky berkata, ada kasus varian yang dikonfirmasi di 36 negara bagian yang setidaknya mewakili 3 persen dari kasus COVID-19 di negara itu. Tetapi sebagian besar kasus disebabkan oleh varian Delta.

Walensky menambahkan, pihaknya berharap untuk melihat proporsi kasus Omicron di AS terus tumbuh dalam beberapa minggu mendatang. Data menunjukkan, Omicron lebih menular dari Delta dan dengan waktu dua kali lipat sekitar dua hari.

Saat ini para pejabat mulai melihat peningkatan kasus COVID-19 pada penghuni panti jompo yang sudah divaksinasi dosis lengkap. Namun bagi penghuni yang telah mendapatkan vaksinasi booster, infeksi mereka 10 kali lebih rendah dari penghuni lain yang tidak mendapatkan vaksin booster.

*Penulis: Vania Ramadhani Salsabillah Wardhani.

 

3 dari 3 halaman

#Elevate Women