Kuasa Hukum Gaga Muhammad Sampaikan Fakta Mengejutkan Usai Laura Anna Meninggal

Anto Karibo diperbarui 16 Des 2021, 12:24 WIB

Fimela.com, Jakarta Kepergian selebgram Laura Anna untuk selamanya memang mengejutkan banyak orang. Termasuk pihak yang tengah berseteru di pengadilan, Gaga Muhammad. Laura menghembuskan napas terakhir pada Rabu, 15 Desember 2021.

Sebagaimana diketahui, sebelum meninggal, Laura tengah memperjuangkan keadilan atas kasus kecelakaan yang membuatnya lumpuh. Kecelakaan tersebut terjadi 2019 lalu, dimana kala itu Gaga Muhammad, mantan kekasihnya duduk di kursi pengemudi.

Fahmi Bachmid selaku kuasa hukum dari Gaga Muhammad mengaku ikut berduka atas meninggalnya Laura Anna. Ia secara pribadi mengucapkan kalimat bela sungkawa atas kepergian Laura.

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Saya turut berduka cita atas nama pribadi. Semoga dia (Laura Anna) diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa," kata Fahmi saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon, baru-baru ini.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Bicara Nikah

Laura Anna (Sumber: Instagram/edlnlaura)

Laura yang tiba-tiba meninggal pun meninggalkan cerita tersendiri bagi pihak Gaga Muhammad. Sebuah fakta pun diungkap oleh Fahmi terkait kasus mendiang Laura dan Gaga sebelum akhirnya bergulir di pengadilan.

Menurut Fahmi, sebelum akhirnya Laura meninggal dunia, ada wacana untuk menikahkan Gaga Muhammad dengan Laura Anna. Wacana ini dihembuskan oleh Fahmi sejak 2020 lalu.

"Dari kemarin malah saya minta untuk dinikahkan saja, itu sejak tahun 2020," Fahmi menjelaskan.

3 dari 3 halaman

Tak Sanggup

Laura Anna (Sumber: Instagram/edlnlaura)

Usai menjalani sidang yang digelar pada Selasa kemarin (14/12/2021) ayah Gaga Muhammad bernama Asep Yusman menjelaskan bila dia tak bisa membayar jasa Fahmi Bachmid. Karena kondisi keuangan keluarga sedang kurang baik.

Fahmi Bachmid menangani kasus Gaga Muhammad karena kebetulan berteman dengan Asep Yusman selaku ayah dari pemuda tersebut.

"Sebelum masuk ke proses pengadilan ini, kami berkomunikasi dengan keluarga Laura. Karena ada desakan dari keluarga untuk pergantian secara finansial yang begitu fantastis, kami tidak sanggup membayar. Maka masuk ke proses pengadilan," tutur Asep di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

"Bahkan untuk membayar pengacara seperti saudara Fahmi saja saya tidak sanggup. Jangankan Fahmi, untuk bayar pengacara biasa saja saya tidak sanggup," sambung Asep.