Fimela.com, Jakarta Selalu banyak cinta dan hal istimewa dalam hubungan seorang anak dan ibu. Mungkin tak semuanya penuh suka cita, sebab ada juga yang mengandung duka lara. Masing-masing dari kita pun selalu punya cerita, seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela untuk mengikuti Lomba Ungkapkan Rasa rindu pada Ibu di Share Your Stories Bulan Desember ini.
***
Oleh: Gadis
Lima belas tahun lalu ketika saya masih sekolah SD ada satu hal yang masih teringat jelas di pikiran saya. Ya, satu hal yang saya genggam setelah kepergian bapak. Saya baru bisa merasakan kehilangan ketika umur saya masuk 7 tahun. Satu hal yang saya genggam setelah kepergian bapak adalah bahwa ketika Tuhan memberi cobaan maka di situ kamu sudah dipercaya bahwa kamu mampu dan kuat dalam menerimanya.
Ikhlas memang begitu sulit. Saya sudah mencobanya tapi tetap saja menangis. Saya kehilangan tujuan hidup lalu dipaksa hidup tanpa memikirkan hilangnya tujuan.
Ketika saya harus merasa kehilangan, di sisi lain saya sangat bersyukur sekali karena masih diberikan kesempatan mempunyai Ibu/Bunda/Mama yang sangat menyayangi saya. Yang merawat saya tulus ikhlas dan sabar sampai saat ini.
Bunda yang Sangat Aku Sayangi
Saya hanya ingin bilang untuk bunda. Terima kasih atas ruang nyamanmu ketika saya belum bisa menghirup udara luar. Terima kasih atas segala kasihmu ketika saya belum mengerti apa pun.
Terima kasih atas segala dulunganmu ketika saya sedang down sedalam-dalamnya. Bunda sangat setia menemaniku. Walaupun banyak kesalahan yang mungkin sudah aku perbuat baik disengaja maupun tidak. Terima kasih atas semua yang bahkan tidak dapat saya definisikan dengan kata-kata.
Bunda adalah tempat pulang pertama untuk saya. Bunda adalah tempat saya berlindung saat saya merasakan sedih dan bingung. Bunda adalah tempat tertenang di saat di luar sana merendahkan saya. Tidak ada satu pun yang bisa menggantikan sosokmu di hatiku, dan saya sangat menyayangimu.
Bunda, gadis kecilmu sangat menyayangimu.
#ElevateWomen