1000 Srikandi Peternak Indonesia untuk Meningkatkan Kualitas Peternakan Sapi Perah di Indonesia

Fimela Reporter diperbarui 31 Jan 2022, 12:52 WIB

Fimela.com, Jakarta Perempuan memiliki peranan yang sangat penting dalam menghadapi berbagai tantangan serta upaya pemulihan ekonomi. Sehingga pemberdayaan perempuan menjadi hal yang perlu dilakukan agar perempuan dapat berkontribusi secara maksimal untuk peningkatan ekonomi keluarga, desa maupun negara. Melalui pemberdayaan perempuan dalam peternakan sapi perah, Cimory percaya bahwa para peternak perempuan mempunyai potensi yang besar dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas susu di Indonesia.

Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mewujudkan kesetaraan gender serta peningkatan kualitas dan kapabilitas perempuan termasuk para peternak perempuan di Indonesia. Melalui program kolaborasi ini, Cimory mengajak 1000 peternak wanita di wilayah Jawa Barat untuk mengulik secara mendalam model bisnis peternakan sapi perah melalui praktik manajemen terbaik yang disertai dengan literasi keuangan dan pemanfaatan internet sejalan dengan perkembangan era digitalisasi saat ini.

Program ini diresmikan dalam acara pembukaan yang bertajuk “Program 1000 Srikandi Peternak Indonesia” di Cimory Riverside, Bogor pada Selasa (14/12). Turut hadir dalam acara, Presiden Komisaris PT Cisarua Mountain Dairy Tbk, Bambang Sutantio dan Representatif pengurus beberapa koperasi peternakan sapi perah dibawah binaan Cimory, KUD Giri Tani, KPS Cianjur Utara, KUD Gemah Ripah, KPSP Saluyu, KTT Kurnia Rahayu, KUD Bayongbong.

2 dari 2 halaman

Rencana Program 1000 Srikandi Peternak Indonesia

Bambang Sutantio selaku Presiden komisaris PT. Cisarua Mountain Dairy Tbk (tengah kanan) memberikan sambutan pembuka dalam acara pembukaan Program 1000 Skrikandi Peternak Indonesia di Cimory Riverside, Bogor pada Selasa (14/12). Cimory mengajak 1000 peternak wanita di wilayah Jawa Barat untuk mengul

Banyak hal yang ingin dicapai dari Program 1000 Srikandi Peternak Indonesia. Dibagi dalam 6 lokasi yakni Cisarua, Cianjur, Sukabumi, Kuningan, Lembang dan Garut, program pelatihan ini akan dilaksanakan sebanyak 40 kelas selama 16 bulan, dan telah dimulai sejak November 2021 dan akan berakhir pada Desember 2022. Peserta yang dapat mengikuti pelatihan ini diantaranya peternak wanita, istri ataupun anak perempuan dari seorang peternak. Hal ini sekaligus menjadi bentuk implementasi Cimory yang turut mendukung kiprah wanita Indonesia dalam mengambil peran sentral termasuk dalam memajukan budaya, kesehatan, pendidikan serta perekonomian di Indonesia.

Dalam wawancara singkat Fimela dan Cimory (18/1) menyebutkan jika Cimory ingin ikut serta dalam pencapain SDGs yaitu salah satunya adalah kesetaraan gender meliputi pemberdayaan perempuan, di mana pada sektor peternakan hal ini masih dirasa sangat minim. Berbagai penelitian menunjukan bahwa jika perempuan ikut aktif dalam usaha pertanian/peternakan akan menghasilkan pendapatan keluarga dan hasil produksi 2 kali lipat. Berangkat dari hal tersebut, kami ingin mewujudkan kesetaraan gender dengan tujuan peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga peternak mitra suplai susu.

Dalam kesempatan tersebut Cimory juga mengatakan jika, program 1000 Srikandi Indonesia, bisa jadi akan dilakukan di luar 6 lokasi awal. Tentu dengan harapan hal ini dapat lebih mencapai tujuan dari program ini. Dengan memberikan edukasi, pendampingan, pembinaan, dan sarana prasarana penunjang Good Dairy Farming Practices (GDFP) Praktek Pemeliharaan Sapi Perah yang baik, sehingga peternak dapat lebih meningkatkan usahanya.

Bagaimana, Sahabat Fimela menarik bukan program dari Cimory ini? Dengan adanya program ini diharapkan peternak perempuan yang ada di seluruh Indonesia khususnya mitra PT. Cimory dapat lebih berdaya, memiliki kapasitas keilmuan yang lebih mumpuni, passionate dalam menjalankan usaha, dan tentunya menjadi perempuan tangguh yang dapat menjalankan usaha ternak sapi perah yang menguntungkan bagi masyarakat luas khususnya bagi ketahanan ekonomi keluarga yang lebih sejahtera.