Varian Omicron Sebabkan Kemanjuran Vaksin Berkurang Pada Infeksi dan Penularan

Novi Nadya diperbarui 15 Des 2021, 08:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Varian Omicron yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan disebut para ilmuwan bermutasi lebih cepat dan sudah tersebar di berbagai negara. Sebanyak 63 negara sudah melaporkan temuan varian Omicron pada WHO pada tanggal 9 Desember 2021. 

WHO menjelaskan jika bukti awal menunjukkan varian Omicron melemahkan vaksin Covid-19. Hal itu menyebabkan berkurangnya kemanjuran vaksin untuk mengatasi infeksi dan penularan, seperti dikutip dari Liputan6.com, Selasa (14/12). 

Sebelumnya, WHO juga mengungkapkan jika mutasi varian Omicron lebih cepat menular dari varian Delta. Dan memprediksi mutasi varian Omicron akan melampaui varian Delta.

Menanggapi hal tersebut, produsen vaksin Pfizer mengatakan pada AFP jika tiga dosis suntikan miliknya masih efektif melawan Omicron. Begitu juga produsen obat Inggris Glaxo Smith Kline (GSK) yang mengatakan pada Reuters jika obat yang dikembangkannya yaitu Sotrovimab masih efektif melawan varian Omicron gejala ringan-sedang.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Harus Tetap Waspada

Lantas bagaimana faktor risiko yang disebabkan varian Omicron? Hingga kini WHO menyebutkan jika data yang ada belum cukup untuk menetapkan tingkat keparahan gejalanya. Meski begitu, dari hasil pemantauan varian Omicron, sejauh ini masih menyebabkan sejumlah gejala ringan atau tanpa gejala pada penderitanya. 

Meski begitu, bukan berarti kita lalai dan menganggap ringan dengan gejala varian Omicron. Sebab, sejauh ini faktanua kasus ringan karena menginfeksi orang-orang muda yang sehat, seperti dijelaskan Kepala Urusan Darurat WHO Dr Michael Ryan lewat VOA.

Seperti yang diperkuat dengan penjelasan Kepala Urusan Teknis Covid-19 di WHO Maria Van Kerkheove yang mengatakan awal mula kasus terdeteksi. Yaitu pada sekelompok mahasiswa cenderung muda dan menunjukkan infeksi lebih ringan.

#ElevateWomen