Mengenal 3 Kandungan Zat Wajib di Produk Skincare, Agar Perawatan Wajah Tidak Sia-sia

Anisha Saktian Putri diperbarui 15 Des 2021, 07:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Bagi perempuan, menggunakan skincare merupakan hal yang dilakukan secara rutin untuk mendapatkan wajah sehat dan glowing. Namun dalam memilih suatu produk skincare tidak boleh agar hasilnya maksimal.

Maka dari itu, sebelum membeli produk skincare, sahabat Fima harus cermat melihat kandungan yang ada pada produk tersebut. Hal ini menjadi penting, sebab kandungan tersebut memiliki manfaat yang bermacam-macam yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kulitmu. 

Biasanya dalam kandungan skincare terdapat manfaat seperti melembapkan, mencerahkan, anti aging, hingga mengatasi masalah seperti jerawat. Maka jangan salah pilih produk kecantikan, agar perawatan tidak sia-sia.

Nah, berikut ini beberapa kandungan zat yang biasanya ada di produk skincare yang mampu mengatasi dan membuat wajah tampak sehat dan glowing. Apa saja? Mari kita simak. 

2 dari 2 halaman

1. Hyaluronic Acid

Fimela X Implora

Zat hyaluronic acid terdapat di kulit, cairan sendi, dan jaringan ikat. Sayang beberapa faktor seperti usia dan pola hidup tifak sehat membuat dari waktu ke waktu, Hyaluronic Acid semakin sedikit yang bisa dihasilkan tubuh.

Maka Hyaluronic acid menjadi salah satu kandungan yang selalu ada pada kandungan skincare karena dapat membuat kulit lebih lembap, halus, sehat, dan cerah, meningkatkan fungsi skin barrier, membantu proses regenerasi kulit dan meredakan peradangan, meningkatkan elastisitas kulit dan mencegah tanda-tanda penuaan.

2. Salicylic Acid

Salicylic Acid membantu membersihkan pori-pori dan meredakan jerawat, tetapi efek sampingnya menjadi lebih kering sehingga dibutuhkan Hyaluronic Acid untuk menjaga hidrasi kulit. Salicylic Acid juga mampu mengelupas kulit, yang dapat mengurangi tanda-tanda penuaan. 

Perlu diketahui, penggunaan salicylic acid sebagai perawatan wajah dan masalah kulit wajah secara topikal ternyata sudah berlangsung sejak 2000 tahun lalu. Dahulu acid ini lebih banyak digunakan untuk pengobatan jerawat.

3. AHA dan BHA

AHA adalah kepanjangan dari alpha hydroxy acid. Di dalam AHA terkandung beberapa senyawa seperti asam glikolat (dari tebu), asam laktat (dari susu), asam malat (dari apel), dan asam sitrat (dari jeruk). AHA termasuk asam yang larut dalam air.

AHA mampu merusak lapisan kulit di bagian terluar (stratum korneum). Tujuannya yaitu untuk merangsang pertumbuhan kulit baru yang lebih sehat. Juga dapat meningkatkan jumlah kolagen agar kulit lebih kenyal dan elastis.

Sementara BHA merupakan kepanjangan dari beta hydroxy acid. Dalam dunia medis dermatologi, BHA disamakan dengan asam salisilat. BHA hanya mengandung satu senyawa saja. Selain itu, juga tak larut dalam air melainkan dalam minyak atau lemak. 

BHA umumnya mampu masuk ke dalam pori-pori kulit untuk mengangkat sel kulit mati yang menumpuk dan kelebihan minyak.

AHA dan BHA merupakan dia zat yang juga dapat exfoliating agent yang fungsinya mengangkat sel kulit mati agar wajah lebih cerah, halus, mengurangi garis halus, memudarkan bekas jerawat dan flek

Tertarik untuk mengulas topik ini lebih lanjut? Yuk, Jangan lewatkan acara “Solusi Multi Problem untuk Kulit” bersama dr Listya Paramita, Sp.KK dan Maria Bintang selaku Brand Manager Implora

Segea daftar di sini secara gratis.

 

#elevate women