Single “Super Tuna” Jin BTS Menuai Kritik dari Masyarakat Jepang

Fimela Reporter diperbarui 15 Des 2021, 09:38 WIB

Fimela.com, Jakarta Jin BTS baru saja merilis sebuah single ciptaannya sendiri yang berjudul Super Tuna. Single tersebut dirilis pada 4 Desember lalu, bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-29.

Setelah Super Tuna dirilis, lagu tersebut meraih popularitas dari para ARMY, sebutan bagi penggemar BTS, di seluruh dunia. Bahkan di berbagai situs media sosial sempat viral tren “Super Tuna Challenge”.

Lagu ini memiliki melodi yang ceria dan menyenangkan. Banyak pihak yang mengapresiasi lagu ini karena ikut berperan dalam mempromosikan Laut Timur kepada dunia. Namun, justru di situlah awal mula kritik kepada lagu Jin BTS.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Awal Mula Kritik

“Super Tuna” (Sumber: Big Hit Music)

Meskipun sejak awal lagu Super Tuna tidak memiliki niatan untuk menyinggung pihak manapun. Namun, tampaknya masyarakat Jepang tidak sependapat dengan lirik lagu ini, terutama untuk penyebutan ‘Laut Timur’.

Ternyata, saat ini Korea dan Jepang sedang dalam sengketa penamaan laut marginal yang terletak di antara bagian timur laut Benua Asia, Semenanjung Korea, Kepulauan Jepang, Sakhalin, dan Provinsi Littoral Rusia.

Bagi masyarakat Jepang, mereka berpendapat bahwa laut harus diberi nama “Laut Jepang”. Sementara itu, masyarakat Korea Selatan menyebutnya dengan “Laut Timur” dan “Laut Timur Korea” untuk Korea Utara.

3 dari 3 halaman

Kritik Netizen Jepang

Jin BTS (Twitter)

Menurut netizen Jepang, penyebutan “Laut Timur” dalam lirik akan menunjukkan bahwa laut dinamai demikian. Terlebih dengan popularitas Jin, ditakutkan lebih banyak orang mengingat laut tersebut dengan sebutan “Laut Timur” dibandingkan “Laut Jepang”.

“Seluruh dunia mendengarkan ‘Super Tuna’ dan jika orang Jepang tidak memprotesnya dengan benar, dunia akan mengenalnya sebagai ‘Laut Timur’,” ujar seorang netizen, melansir KpopStarz, Selasa (14/12).

“Sebagai orang Jepang, kita perlu memprotes dan memiliki lirik direvisi sehingga dunia akan mengenalinya sebagai ‘Laut Jepang’,” lanjut komentar tersebut.

Padahal, sebelumnya Organisasi Hidrografi Internasional telah menyebutkan bahwa jika tidak ada kesepakatan nama sebutan di antara negara-negara tetangga, maka tidak ada masalah bagi warga negara Korea untuk menyebut laut itu sebagai Laut Timur.

Di sisi lain, netizen Korea memuji Jin karena mempromosikan Laut Timur, dan bahkan berkomentar bahwa Kementerian Luar Negeri harus memuji penyanyi 29 tahun itu atas tindakannya.