Ilmuwan Inggris Klaim Perlu Tiga Dosis Vaksin Covid-19 untuk Lindungi Diri dari Omicron

Fimela Reporter diperbarui 13 Des 2021, 10:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Maraknya varian Omicron yang telah tersebar di beberapa negara lainnya membuat para ilmuwan harus meneliti kembali situasi yang mengkhawatirkan ini. Bahkan akibat varian baru tersebut, lonjakan kasus Covid-19 kembali terjadi.

Para ilmuwan Inggris menyebut dua dosis vaksin Covid-19 tidak akan cukup untuk melindungi diri dalam melawan varian Omicron. Analisis awal dari penelitian kasus varian Omicron dan Delta di Inggris menunjukkan vaksin Covid-19 kurang efektif mencegah varian baru.

Melainkan, vaksin booster ketiga diklaim mampu mencegah sekitar 75% orang-orang yang mengalami gejala Covid-19.

Penting untuk diketahui, Inggris memiliki 448 kasus konfirmasi varian Omicron dan sejauh ini jumlah total kasus yang dilaporkan bertambah menjadi 1.265. Sementara pada Jumat (10/12), total kasus Covid harian mencapai 58.195, di mana ini merupakan jumlah tertinggi sejak 9 Januari 2021.

Pemerintah pun mengungkap tengah memperbarui panduan terkait rumah perawatan di Inggris dengan membatasi jumlah pengunjung yang diizinkan per penduduk. Selain itu, pengujian “untuk menyeimbangan risiko Covid-19” saat ini pun sedang ditingkatkan.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Tentang Omicron dan Vaksin Covid-19

Ilustrasi Konspirasi Penemuan Vaksin Covid-19 Credit: pexels.com/Polina

Varian Omicron menyebar dengan begitu cepat dan membuat geger seluruh masyarakat di penjuru dunia hingga menimbulkan rasa khawatir terhadap efektivitas vaksin Covid-19 yang sudah berjalan.

Dilansir Liputan6, Senin (13/12), Badan Keamanan Kesehatan Inggris melaporkan data analisis dari 581 kasus Omicron dan ribuan kasus Delta guna menghitung seberapa efektif vaksin terhadap varian baru yang terus bermutasi.

Meski analisis didasarkan pada data terbatas, namun penurunan efektivitas cukup terlihat dari vaksin Oxford AstraZeneca. Selain itu, terdapat penurunan yang signifikan setelah dua dosis Pfizer.

Faktanya, sebanyak 75% perlindungan gejala Covid-19 setelah menerima dosis vaksin booster tak setinggi ketika menghadapi varian yang sebelumnya.

Untuk vaksin Moderna atau Janssen, sejauh ini pun tidak ada data yang cukup untuk menganalisis keduanya. Namun memang tidak ada alasan terhadap kedua vaksin tersebut akan memberi hasil berbeda.

Meski begitu, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengklaim vaksin masih dapat menawarkan perlindungan cukup baik bagi gejala Covid parah hingga yang membutuhkan perawatan rumah sakit.

22 Juta Orang Sudah Menerima Vaksin Booster

Hingga saat ini, telah dilaporkan sekitar 22 juta orang sudah menerima vaksin booster. Namun, jika efektivitas vaksin masih lebih rendah, ini akan tetap berpotensi membuat jutaan orang rentan.

Ada pun data dunia nyata yang mendukung studi laboratorium yang membuktikkan pengurangan 40 kali lipat dalam kemampuan antibodi seseorang yang sudah divaksinasi ganda.

Dengan demikian, terdapat keyakinan bahwa vaksin masih ampuh untuk membuat orang-orang berpotensi sembuh dari Covid-19. Namun, varian Omicron tetap harus diwaspadai jika suatu waktu menciptakan gelombang yang lebih besar lagi.

Penulis: Atika Riyanda Roosni

#Elevate Women