Fimela.com, Jakarta Pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) dinilai lambat, membuat Dante Saksono Harbuwono, Wakil Menteri Kesehatan (Wanenkes) RI berupaya untuk mempercepatnya demi antisipasi masuknya varian Omicron di Indonesia.
Berdasarkan penjelasan Dante, WGS adalah memetakan gen virus sehingga dapat mengetahui apakah virus tersebut merupakan varian Omicron atau bukan.
Dante mengatakan bahwa saat ini laboratorium WGS di Indonesia hanya ada 12, yang kemungkinan akan ditambah menjadi 14 buah. Upaya yang dilakukan untuk mempercepat pemeriksaan WGS adalah dengan menggunakan metode baru menggunakan PCR.
Tes PCR yang digunakan ini merupakan tes PCR khusus yang disebut dengan S-gene Failure Test, bukan sekadar tes PCR yang biasa. Tes ini memungkinkan menemukan Omicron dengan adanya reaksi menggunakan PCR.
“Caranya dengan mengetahui posisi-posisi khusus di DNA-nya di mana tempat yang khusus bisa mengidentifikasi Omicron," ujar Dante.
Cara kerjanya adalah dengan dilakukannya genome sequencing bagi semua tes PCR yang hasilnya positif.
Tes Baru Sudah Dikembangkan
Tes baru ini sudah dikembangkan. Saat ini Kemenkes memiliki 30 kit (alat) dengan setiap kit ini memiliki 124. Hal tersebut membuat Indonesia kini memiliki 3.000 lebih kit yang akan mengidentifikasi Omicron dengan cara RnA, bukan WGS.
Pintu-pintu masuk negara entah pada jalur darat, laut, ataupun udara menjadi tempat-tempat yang paling diutamakan dilakukannya tes tersebut, kata Dante.
Walaupun tes baru ini sudah dikembangkan dengan dilakukannya genome sequencing, sejauh ini kasus positif varian Omicron di Indonesia belum terdeteksi.
“Omicron sampai saat ini sudah kami lakukan genome sequencing masih belum teridentifikasi adanya Omicron di Indonesia,” tutupnya.
*Penulis: Vania Ramadhani Salsabillah Wardhani.