Fimela.com, Jakarta Adanya pandemi Covid-19 tak selalu memberikan dampak buruk. Salah satunya bagi pelaku usaha aksesori yang merintis bisnisnya dengan melahirkan tren baru di masa ini yang menjadi viral. Sebut saja, aksesori yang sempat booming adalah strap mask dengan berbagai desain yang menarik.
Segala kreativitas pun di tuangkan oleh para pelaku usaha aksesori ini, seperti misalnya menanamkan berbagai macam warna guna mencuri perhatian mata konsumen agar produknya menjadi statement piece alias membuat penampilan seseorang bisa terlihat lebih stand out dan eye-catching.
Sama halnya dengan Bloca, bisnis aksesori kekinian yang menjadi statement piece sekaligus trendsetter di kalangan masyarakat. Pasalnya, berbagai produk handmade yang dijual oleh Bloca ini merupakan aksesori yang sedang digandrungi oleh para anak muda, mulai dari cincin, gelang, kalung, strap mask, bandana, lanyard, keychain, bag straps dan masih banyak lainnya.
Bahan utama yang digunakan pada berbagai aksesori Bloca adalah nylon kernmentel cords dengan US grades, sebab tali ini memiliki kekuatan yang sangat tinggi bahkan sampai digunakan oleh militer di Amerika pula.
Founder Bloca, Venna Maurizka menyebut aksesori yang dijualnya memiliki kombinasi warna berbeda di setiap produknya. Hal tersebut bertujuan agar konsumen bisa menyesuaikan dengan seleranya masing-masing.
“Bloca selalu punya kombinasi warna yang berbeda di setiap produknya, karena kita menginginkan setiap orang memiliki produk yang berbeda sesuai dengan selera mereka. Dengan ini, mereka akan merasa spesial karena produk Bloca yang mereka punya adalah barang satu-satunya yang dibuat oleh tangan,” ujarnya saat diwawancarai Fimela.com, Kamis (2/12).
Yakini Warna Bisa Mengekspresikan Diri
Secara sederhana, Venna mengungkap hal yang melatarbelakangi dalam membangun bisnisnya tersebut adalah warna. Ia yakin bahwa warna bisa menjadi wadah seseorang untuk mengekpresikan diri dan berkaitan dengan psikologi, seperti misalnya outfit berwarna kuning akan membuat seseorang terlihat lebih ceria. Selain itu, seperti yang sudah disebutkan, Venna berharap agar Bloca bisa menjadi statement piece bagi para konsumennya.
“Aku percaya semua orang punya warna yang mereka sukai dan tren saat ini rata-rata orang suka menggunakan baju hitam, putih dan abu-abu tanpa mengekspresikan dirinya. Aku ingin Bloca sebagai ‘statement piece’, di mana hal kecil ini menunjukkan warna mereka,” tutur Venna.
Melalui keyakinannya dengan warna, terciptalah nama “Bloca” yang memang terinspirasi dari “color blocking”, di mana menurut Venna warna merupakan sumber inspirasi yang tak terbatas. Bloca yang aktif di Instagram sejak Maret 2021 ini diakui Venna hanya sekedar hobi tanpa ada niat untuk menjual koleksinya tersebut. Lantas, bagaimana awal mula kisah Venna merintis bisnisnya?
Awal Mula Bloca Lahir
Pada awal masa pandemi, Venna merupakan seorang karyawan swasta dan mencoba membuat bisnis yang bertajuk “Still Believe in Monsters” dengan kedua partnernya. Kemudian, suatu hari mereka melakukan kolaborasi dengan sebuah brand kopi, di mana kolaborasi tersebut melahirkan sebuah tas yang mengangkat tema animal abuse.
Ia menambahkan, “Dalam proses pembuatan tas tersebut, banyak sekali riset yang kita lakukan terkait material. Waktu itu aku mikir, sayang banget ini talinya kalau harus dibuang dan aku coba membuat aksesoris dengan bahan yang aku punya,” tuturnya.
Kala itu, Venna hanya sekedar merancang aksesori untuk hobinya saja. Namun, banyak dari kerabatnya yang menyukai hasil aksesori buatannya. Bahkan mereka menyarankan kepada Venna untuk membuat aksesori-aksesori tersebut sebagai konten dan mencoba menjualnya di Instagram.
Akhirnya, Bloca lahir dengan membuat original products-nya sendiri. Hal ini disebabkan Venna sangat menghindari duplikasi karya orang lain sehingga ia pun bisa menciptakan karya baru sendiri yang orisinil. Tak hanya itu, ia juga membiarkan dirinya berkreasi dengan barang yang ia miliki.
“Aku memilih untuk tidak melihat inspirasi dari Pinterest, Instagram atau apapun yang dapat menginterupsi apa yang sedang aku lakukan. Aku membiarkan diriku untuk berkreasi dengan barang yang aku punya didepan aku, karena pasti akan selalu ada hal baru dan mengurangi kemungkinan aku mencontek karya orang lain,” paparnya.
Tak Ada Strategi Bisnis yang Khusus
Menurut Venna, dalam membangun sebuah bisnis harus bermula dengan passion pada bidang yang ditekuni. Berangkat dari itu, ia menyebut tak ada strategi khusus dalam menjalankan bisnis Bloca, melainkan Venna lebih memilih untuk dekat dengan customer dan cara paling efisien dalam berjualan adalah secara online dengan branding yang kuat.
“Aku menerapkan sistem di mana aku menanggap customer sebagai teman dekatku, aku meluangkan waktu untuk bercerita dengan customer aku. Selain itu aku juga memilih untuk membuat setiap items selalu berbeda. Karena aku ingin setiap products yang aku punya memiliki personal touch terhadap customer aku,” kata Venna.
Venna pun mengungkap pada awalnya ia menjalankan bisnis ini seorang diri, namun kini Bloca telah memiliki tim yang terdiri dari tujuh orang.
Tantangan dan Harapan
Dalam menjalankan sebuah bisnis tentu tidak mudah, berbagai tantangan harus dihadapi oleh para pelaku usaha. Sama seperti Venna, ia mengatakan membuat tim yang kuat terkadang ada hambatan dengan berbagai masalah, kesulitan mencari barang hingga sulit mempelajari bisnis dari awal tanpa memiliki latar belakang apa pun di bidang bisnis.
Venna berharap agar bisnis lokal di Indonesia semakin kuat pasarnya sehingga dapat bersaing dengan kuat pula di kancah internasional. Sebagai penutup, ia memberikan saran untuk para pejuang usaha.
“Istirahat yang cukup! We got a lot of things to do tomorrow,” tutupnya.
Penulis: Atika Riyanda Roosni
#Elevate Women