Kepergian Ibu Hadirkan Ruang Kosong di Hatiku

Endah Wijayanti diperbarui 10 Des 2021, 11:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Selalu banyak cinta dan hal istimewa dalam hubungan seorang anak dan ibu. Mungkin tak semuanya penuh suka cita, sebab ada juga yang mengandung duka lara. Masing-masing dari kita pun selalu punya cerita, seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela untuk mengikuti Lomba Ungkapkan Rasa rindu pada Ibu di Share Your Stories Bulan Desember ini.

***

Oleh: Ulva Nofriza

Hai, Ibu. Apa kabar di sana? Sudah lama kita tidak bertemu maupun berbincang bersama. Ibu tahu, aku suka sekali berpergian. Mengunjungi tempat-tempat baru dan berpetualang. Namun, bukan hanya hal-hal seru saja yang ku nantikan setiap kali akan berangkat. Tapi juga cerita yang akan kubawa saat kembali. Aku selalu menjadi tidak sabaran untuk pulang ke rumah.

Karena ada sosok yang akan selalu mendengarkan semua ceritaku. Dan aku sangat menyukai saat-saat itu. Kini aku begitu merindukan ibu. Kau cahaya di rumah ini. Memberikan kehangatan dalam istana kecil kita ini.

Jadi saat ibu tak lagi ada, semua menjadi suram dan dingin. Tak hanya kami yang merasakan itu, para tetangga pun sama. Kenapa rumah kalian tampak suram sekarang? Lama aku baru sadar, karena pelita itu sudah tak lagi ada di rumah ini. Meninggalkan kita semua. Lihat, Bu? Sinarmu begitu kuat dan menenangkan.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Merindukan Ibu

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/GBALLGIGGS

Masih ada banyak hal yang belum aku beri pada ibu. Masih ada banyak momen yang ingin aku lewati bersamamu. Dan masih akan ada banyak cerita yang bisa kita bagi. Kini banyak pula penyesalanku. Kenapa tak kulakukan lebih awal, lebih cepat. Memang penyesalan itu selalu hadir belakangan. Dan aku tak menyukainya.

Maaf aku tak bisa menjagamu dengan baik di saat-saat terakhirmu, Bu. Kau melarangku pergi, tapi aku bahkan tak bisa mematuhi hal kecil itu. Hanya kecupan terakhir di keningmu yang aku kasihi. Entah apa itu ciuman pertama dan terakhir yang pernah aku berikan. Betapa hancur perasaanku.

Hatiku kini tak lagi utuh, telah hilang separuhnya dan separuh lagi adalah milik ayah. Aku ingin kau masih di sini bersama kami. Tapi, jika di sana kini ibu lebih sehat dan bahagia, maka aku ingin yang terbaik untukmu, Bu. Jika surat ini bisa sampai padamu, aku harap kau selalu bahagia. Maafkan aku, Bu. Sungguh aku sangat merindukanmu. Aku mencintaimu, ibu.

#ElevateWomen