Olvah Alhamid Akui Ada Luka Mendalam Atas Perlakuan Ras Tertentu, Dibilang Monyet Juga Diludahi

Anto Karibo diperbarui 10 Des 2021, 10:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Olvah Alhamid menjadi perbincangan publik karena dirinya diduga melakukan tindakan rasisme. Dalam sebuah video yang diunggahnya di media sosial, Olvah tampak meneriaki warga negara asing (WNA) China yang datang ke Indonesia.

Namun, di balik tindakannya tersebut, ternyata Olvah menyimpan pengalaman traumatik tersendiri terkait rasisme. Dalam beberapa pernyataan sebelumnya, Olvah mengatakan pernah mendapati perlakuan tak mengenakan di sebuah mall mewah di Ibukota.

"Saya sempat di-interview dan saya cerita pernah dibilang monyet di dalam mal sangat mewah di Jakarta. Jujur memberikan luka tersendiri bagi saya," kata Olvah dalam video klarifikasinya di laman Instagramnya, olvaholvah, baru-baru ini.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Perlakuan di Pesawat

Olvah Alhamid (Instagram/olvaholvah)

Olvah menambahkan jika dirinya juga mendapatkan perlakuan yang tak nyaman di pesawat, sebelum akhirnya ia membuat video yang viral tersebut. Menurut penuturannya, selama di pesawat ada orang-orang yang terkesan 'jijik' terhadapnya.

Hal ini pun membuatnya teringat kembali pada perlakuan rasis yang pernah ia terima di masa lalu. Luka lama yang pernah dideritanya pun akhirnya menganga kembali.

"Dan juga sebelum video itu, perlakuan jijik ini, atau perlakuan sikap dari mereka yang kayak gitu sama kami di pesawat saat itu, itu membuat saya terluka lagi," paparnya.

3 dari 3 halaman

Luka Mendalam

Olvah Alhamid untuk Fame Story (Foto: Bambang E Ros, Digital Imaging: Nurman Abdul Hakim/Fimela.com)

Olvah bercerita tentang pengalamannya ketika menjadi korban perlakuan tidak menyenangkan dari ras tertentu. Menurutnya, perlakuan beberapa orang dari ras tersebut memang telah membuat dirinya sangat terluka.

"Hanya saja memang di masa lalu saya sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan yang menimbulkan luka mendalam terhadap saya. Terutama dari ras-ras tertentu dari Indonesia. Khususnya ras China," tuturnya.

Bahkan ia pernah diludahi oleh oknum dari ras ini. "Saya tiga tahun sekolah di Surabaya, di sana mendapatkan perlakuan yang sangat-sangat tidak menyenangkan. Begitu juga dengan kakak saya. Begitu pula orang tua saya. Orang tua saya pernah berjalan dengan saya di suatu mal, dan kami juga diludahi oleh beberapa orang itu," paparnya.

Tag Terkait