Fimela.com, Jakarta Menghadapi perasaan hampa atau kosong bisa membuat kita cukup kebingungan. Ada rasa nyaman yang hadir, tetapi kita tak tahu apa yang salah atau apa yang perlu dibenahi. Bingung harus melakukan apa atau mulai dari mana untuk bisa mengatasi rasa hampa yang ada.
Saat sedang merasa hampa jalani hidup, kita perlu mengambil jeda untuk memahaminya. Mengutip buku How to Respect Myself, rasa hampa merupakan emosi yang berseberangan dengan rasa malu. Maksudnya, jika rasa malu adalah emosi yang sangat pekat (penuh dengan pikiran kusut tentang penilaian dan pandangan orang lain), maka rasa hampa adalah emosi yang kosong (tidak ada rasa senang, tidak juga rasa malu).
Rasa Hampa adalah Emosi yang Muncul saat Pikiran Kosong
Kita perlu lebih dulu memahami bahwa rasa hampa sendiri bukanlah emosi yang negatif. Sebab, justru tidak sedikit orang yang ingin mengosongkan hati atau memperoleh kedamaian pikiran. Banyak orang yang ingin diam tanpa memikirkan apa-apa.
Rasa hampa adalah emosi yang muncul saat pikiran kosong. "Semacam istirahat dengan tidak melakukan gerakan apa-apa," tulis psikiater Yoon Hon Gyun dalam bukunya, How to Respect Myself.
Dijelaskan pula oleh dr. Yoon bahwa ada tiga jenis emosi yang sulit dikendalikan oleh banyak orang, yaitu rasa malu yang pekat, rasa hampa yang mewakili pudarnya emosi, dan ambivalen dua emosi yang saling bertentangan. Saat merasa hampa atau kosong, wajara jika kita sulit mengendalikannya atau meredakannya. Namun, pahami bahwa perasaan itu adalah bagian dari dirimu. Jadi, tak perlu terlalu menyiksa diri berusaha menyingkirkan perasaan tersebut.
Coba perlahan telusuri dulu pemicu atau titik awal rasa hampa yang dialami. Dari situ kita bisa menarik garis hingga ke titik ini dan mencoba untuk melakukan sesuatu yang membuat kita merasa lebih nyaman.
Penyebab rasa hampa bisa karena hadirnya kebingungan menghadapi perasaan yang kosong. Maka dari itu, cobalah untuk mengisinya dengan hal yang menurutmu paling mudah untuk segera dilakukan.
#ElevateWomen