Untuk Dua Ibu Tercinta, Aku Berjanji Membuat Kalian Bahagia

Endah Wijayanti diperbarui 08 Des 2021, 10:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Selalu banyak cinta dan hal istimewa dalam hubungan seorang anak dan ibu. Mungkin tak semuanya penuh suka cita, sebab ada juga yang mengandung duka lara. Masing-masing dari kita pun selalu punya cerita, seperti tulisan yang dikirimkan Sahabat Fimela untuk mengikuti Lomba Ungkapkan Rasa rindu pada Ibu di Share Your Stories Bulan Desember ini.

***

Oleh: Rwi Alviani

Ibu, kalian berdua adalah hal terindah yang aku punya dalam kehidupan saat ini. Aku sangat bersyukur memiliki kalian, karena kalian adalah sosok yang menjadi inspirasiku dalam kehidupan ini. Banyak hal yang mengambang di kepalaku, sebesar apa pun aku ungkapkan—tetap saja—kasih sayang ini tak terhingga. 

Meski terkadang aku dilema, mengapa aku belum bisa membuat ibu bangga padaku. Jika bertanya pada kalian, pasti kalian akan membantahnya dan mengatakan sangat bangga padaku. 

Aku merasa masih kurang—aku merasa masih ingin melakukan hal-hal besar—untuk membuat kalian menangis haru dan tersenyum menyambutku.

 

 

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Ibu yang Melahirkanku dan Ibu yang Memanjakanku

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/Dragon+Images

Kalian menyayangiku, tapi tidak juga terlalu memanjakanku. Kalian memberikan air dan pupuk. Air adalah ibarat dari kasih sayang dan pupuk adalah ibarat dari rasa sakit—bukan. Bukan kalian menyakitiku.

Hanya terkadang melihat perjuangan kalian yang begitu besar membuat hatiku sakit. Kalian terlalu bekerja keras dalam beberapa hal, itulah yang membuatku sedih. 

Rasa sedih melihat kalian telah membakar api semangat dalam jiwaku. Berkat air dan pupuk itulah, aku menjadi seperti sekarang. Aku adalah ibarat pohon yang diberikan air dan pupuk itu.

Ibu—aku berjanji pada kalian. Akan memberikan bahagia. Maaf, terkadang aku tak menunjukkan perhatian. Aku hanya mencoba bekerja di balik layar. Aku menyayangimu, Ibu. Tunggu di hari itu. Aku akan membuat kalian sangat bangga padaku.

Mungkin orang akan bertanya, mengapa surat ini berjudul Dua Ibu Tercinta. Ibu pertama adalah yang melahirkan aku dan ibu yang lain adalah yang merawatku, memanjakanku. Aku memiliki dua ibu—keduanya sama-sama menyayangiku.

 

#ElevateWomen