Fimela.com, Jakarta Dua jenama grup hotel lokal Artotel Group dan Dafam Hotel sama-sama memiliki misi untuk terus berkembang dan menjadi besar. Keduanya bersepakat untuk bersinergi dengan proses akuisisi, di mana Artotel Group mengakuisisi Dafam Hotel Management.
Kini dua grup hotel tersebut telah bergabung dan memperkuat portofolio Artotel Group yang mengelola 50 hotel di Indonesia. Jumlah tersebut adalah penggabungan dari 15 hotel yang dioperasikan Artotel Group sejak 2012, 24 hotel milik Dafam Hotel Management, dan 11 hotel dari manajemen Kyriad Hotel Indonesia yang sudah lebih dulu diakuisisi.
Kyriad Hotel Indonesia merupakan pemegang lisensi brand Hotel Kyriad, salah satu brand milik Louvre Hotels Group asal Prancis yang mengelola 11 hotel yang tersebar di Indonesia. Selain menjalani misi membangun kerajaan bisnis perhotelan Indonesia yang diakui secara internasional, Artotel Group juga ingin menciptakan ekosistem perhotelan yang kuat, sehingga para pelanggan domestik dan asing bisa secara maksimal mendapat pengalaman perhotelan berkualitas tinggi.
"Kami berinisiatif mengakuisisi Dafam Hotel Management dan Kyriad Hotel Indonesia untuk mewujudkan impian menciptakan ekosistem perhotelan terpadu di Indonesia. Ekosistem perhotelan terpadu ini membantu hotel-hotel untuk saling mendukung dan mempertahankan standar layanan berkualitas serta memperluas jangkauan pasar kami, baik domestik maupun internasional," cerita Erastus Radjimin, Founder & CEO Artotel Group saat Press Conference of Business Update 2021 di Elisse Lounge, The Tribrata, Selasa (7/11).
Program 2022
Eri, begitu sapaan akrab Erastus Radjimin juga menambahkan jika kini Artotel Group masuk dalam Top 10 dari jumlah inventory kamar sebanyak 5.000+ dari portofolio 50 hotel yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain terus memperluas dan memperbesar portofofolio, Artotel juga sedang menyusun program yang memberikan value pada para pelanggan setia lewat loyalty program serta memaksimalisasikan penggunaan teknologi.
"Sekarang sudah saatnya memberi value pada tamu dengan loyalty program yang jadi program di tahun 2022. Serta beradaptasi dengan pengembangan teknologi karena sekarang zaman instan, kami juga ingin memberikan pengalaman servis penuh secara instan seperti lewat aplikasi, yang juga bisa memberi additional income sampai extra revenue," lanjut Eri.
Baik akuisisi dan penguatan infrastruktur utama yang berbasis teknologi untuk meningkatkan pelayanan pelanggan dan pengalaman menginap, berhasil diwujudkan berkat strategi investasi dan pendanaan Seri B dari Indies Capital Partner, perusahaan alternative asset manager di Asia Tenggara.
Pendanaan seri B juga didukung oleh Benson Capital, angel investor yang fokus pada industri kreatif. Benson Capital memberi dukungan pada penawaran unik dari Artotel Group yang terinspirasi oleh seni lewat sumber daya media dan platform gaya hidup yang diusung perusahaan. Sebelum putaran pendaan Seri B, Artotel Group juga telah mendapatkan investasi Seri A dari Intudo Ventures, perusahaan modal ventura independen.