Fimela.com, Jakarta Virus Covid-19 varian Omicron menciptakan kekhawatiran baru bagi masyarakat dunia. Betapa tidak, Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan varian Omicron memiliki jumlah mutasi yang lebih banyak dibandingkan delta.
Belum lama ini, Malaysia mendeteksi kasus pertama Covid-19 varian Omicron pada Jumat, (3/12/2021). Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengatakan virus ini terdeteksi pada seorang mahasiswa asing dari Afrika Selatan yang tiba di Malaysia melalui Singapura pada 19 November 2021.
Dilansir The Straits Times, mahasiswa tersebut kini tengah dikarantina bersama lima orang lainnya yang berada di bus bersama dari Kuala Lumpur ke Ipoh perak. Khairy mengatakan, mahasiswa tersebut memasuki Malaysia sebelum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Omicron sebagai varian yang mengkhawatirkan pada 26 November 2021.
“Seperti orang-orang telah mengetahui tentang perkembangan varian Omicron, perlu menjadi perhatian bahwa kasus varian ini terdeteksi di Malaysia pada 19 November, sebelum Afrika Selatan melaporkan kasus pertamanya ke WHO,” kata Khairy melalui kicauannya di Twitter, Jumat (3/12/2021).
Khairy mengungkapkan, penemuan kasus pertama varian Omicron di Malaysia terjadi setelah pemerintah melakukan tes genome sequencing terhadap semua kasus positif Covid-19 dari pendatang di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) antara 11-28 November.
Lebih lanjut, Khairy mengatakan saat ini pemerintah Malaysia terus memperketat pemeriksaan dan protokol kesehatan bagi para pendatang dari luar negeri, terutama mereka yang berisiko tinggi terpapar varian Omicron.
What's On Fimela
powered by
Kasus Omicron di Singapura
Sebelum Malaysia, kasus pertama varian Omicron terdeteksi di Singapura pada Kamis (2/12/2021). Singapura mendeteksi dua kasus Covid-19 varian Omicron dan kedua pasien tersebut baru tiba di Johannesburg pada 1 Desember.
Mengetahui hal tersebut, Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, mengatakan akan memperketat aturan masuk Malaysia untuk mengantisipasi menyebarnya varian Omicron di Malaysia.
“Bagi mereka (pendatang) yang berisiko tinggi (membawa varian Omicron), kami akan memeriksa dengan tes genomic sequencing,” paparnya ujar Noor, dikitip Straits Times.
Noor mengatakan, pemeriksaan tambahan akan diterapkan terutama saat kedatangan dan sebelum perjalanan menuju Malaysia. Para ilmuwan sendiri memang belum dapat menyimpulkan apakah varian Omicron lebih menular dan mampu mengurangi efikasi dair vaksin Covid-19. Namun, WHO memperingatkan bahwa varian ini berisiko tinggi dan dapat memicu terjadinya kenaikan angka kasus Covid-19.
#Elevate Women