Mengeksplorasi Keanekaragaman Hayati Indonesia Lewat Hutan Virtual di Museum Macan

Hilda Irach diperbarui 01 Des 2021, 17:20 WIB

Fimela.com, Jakarta Bagi Sahabat Fimela yang berencana mengisi kegiatan akhir pekan bersama keluarga, Museum Macan bisa jadi destinasi wisata yang tepat. Hari ini, Museum Macan mengumumkan karya komisi terbaru untuk Ruang Seni Anak Komisi UOB Museum Macan yang menampilkan kelompok kolektif perupa asal Indonesia, Tromarama.

Tromarama menghadirkan 2 karya instalasi multimedia interaktif bertema “Tromarama: The Lost Jungle”, di antaranya The Lost Jungle dan 40°C Fable (2021). Melalui pengalaman hibrida dari instalasi fisik dan daring yang dirancang eksklusif untuk anak-anak dan keluarga, Ruang Seni Anak Komisi UOB Museum Macan kali ini diharapkan dapat mengajak anak-anak untuk membayangkan kondisi terkini dari hutan.

Menggabungkan seni dan teknologi melalui sebuah instalasi digital yang imersif, karya komisi Tromarama juga diciptakan untuk meningkatkan kesadaran akan lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati.

“Ini adalah sebuah proyek spesial di mana anak-anak dapat belajar untuk dapat membangun hubungan yang mendalam dengan alam,” ujar Fenessa Adikoesoemo, Ketua Yayasan Museum Macan dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/12/2021).

 
2 dari 3 halaman

The Lost Jungle

Ajak si kecil jelajahi keanekaragaman hayati di Indonesia lewat hutan virtual Tromarama: The Lost Jungle di Museum Macan. (Museum Macan).

Di dalam The Lost Jungle atau Hutan Yang Hilang, anak-anak dan keluarga akan mendapatkan pengalaman berupa simulasi digital secara langsung dari hutan yang merespons pada keadaan cuaca terkini di Jakarta.

Ekosistem digital dan pergerakan dari makhluk yang menghuni hutan virtual yang berada di museum akan diaktivasi melalui data cuaca yang didapatkan secara real time, seperti formasi awan, intensitas hujan, dan kecepatan angin.

Selain itu, pengunjung nantinya akan menemui makhluk-makhluk ajaib dan luar biasa yang telah diciptakan oleh anak-anak di rumah. Pengunjung juga bisa menciptakan makhluk baru menggunakan motif, bentuk, dan warna yang terinspirasi dari hewan-hewan yang terancam punah melalui situs web The Lost Jungle.

“Melalui situs ini, mereka dapat menciptakan makhluk imajiner versi mereka sendiri dengan menggunakan bentuk, tekstur, dan warna yang terinspirasi dari hewan-hewan tersebut. Makhluk imajiner yang mereka buat akan menghuni instalasi digital Tromarama: The Lost Jungle di museum,” lanjut Fenessa.

3 dari 3 halaman

40°C Fable (2021)

Ajak si kecil jelajahi keanekaragaman hayati di Indonesia lewat hutan virtual Tromarama: The Lost Jungle di Museum Macan. (Museum Macan).

Karya lain yang ditampilkan adalah 40°C Fable (2021), yakni sajian video tiga kanal yang merespons pergerakan pengunjung melalui sebuah sensor gerak. Sensor ini akan menangkap gerakan pengunjung di depan layar kemudian menunjukkan bahwa kegiatan manusia membawa dampak terhadap lingkungan.

Selain itu, anak-anak dan keluarga dapat mengakses sebuah katalog digital berjudul The Lost Jungle: Fauna Archive, melalui tautan khusus, www.museummacan.org/cas/the-lost-jungle untuk mempelajari lebih lanjut mengenai hewan langka atau hewan yang telah punah.

Tromarama: The Lost Jungle akan dibuka pada tanggal 4 Desember 2021 dan berlangsung hingga 15 Mei 2022. Pengunjung yang datang ke museum diharuskan untuk menaati protokol yang ketat dan upaya pencegahan untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan bersama.

 

#Elevate Women