Pemerintah Tegaskan Tak Akan Ada Wisatawan Bebas Prokes Demi Antisipasi Penyebaran Varian Omicron

Fimela Reporter diperbarui 01 Des 2021, 13:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Omicron, varian baru Virus Corona masuk ke dalam kategori kewaspadaan tingkat tinggi atau variant of concern (VOC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pemerintah sedang bersiaga terkait penyebaran omicron di Indonesia. Ditegaskan oleh Hengky Manurung, Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tidak akan ada satupun wisatawan dan pelaku wisata bebas dari protokol kesehatan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19. Ia mengatakan, kebiasaan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan harus terus dilakukan.

 

"Berbeda dengan negara asing, nilai mereka tidak menggunakan masker menjadi nyaman. Padahal masker yang paling penting," kata Henky dalam diskusi Bobobox Indonesia, Jakarta, Selasa (30/11/2021).

Berdasarkan pernyataan Henky, pemerintah terus mengupayakan herd immunity agar tercapai. Karena itu, vaksinasi terus dipercepat di seluruh kalangan baik pusat ataupun daerah.

"Tadi malam, ada literasi menyatakan, di Jerman itu berita mengenai pasien kena Omicron sudah diyakinkan belum melakukan vaksinasi. Data kena 85 persen Covid, 15 persen Omicron," jelasnya.

Hengky mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menyadari betapa pentingnya vaksinasi dan memakai masker kemanapun sebagai perlindungan diri.

"Semoga kita terus menyadari, kita yakinkan, bahwa seluruh akomodasi tidak ada yang bisa luput dari prokes," tandasnya.

2 dari 2 halaman

Kasus Positif Varian Omicron di Bandara Changi Singapura

Siaga varian omicron, pemerintah tegaskan tak akan ada wisatawan bebas prokes. (Pexels/Ekaterina Belinskaya)

Terdapat kasus positif varian omicron di maskapai Singapore Airlines (SIA). Dua penumpang transit terinfeksi.

Dilansir dari Strait Times Selasa (30/11/2021), penerbangan itu melayani rute Johannesburg-Sydney, dan sempat transit di Singapura, kata Kementerian Kesehatan Singapura (MOH).

MOH menambahkan bahwa Kementerian Kesehatan New South Wales (NSW Health) mengonfirmasi dua pelancong yang tiba di Sydney dari Afrika Selatan dengan penerbangan Singapore Airlines SQ211 pada Minggu, 28 November 2021, dinyatakan positif varian Omicron.

Pada 27 November, para wisatawan itu berangkat dari Johannesburg, Afrika Selatan dengan penerbangan SQ481 lalu tiba di Bandara Changi pada hari yang sama untuk penerbangan transit mereka, kata MOH. Namun, tes COVID-19 pra-keberangkatan mereka negatif.

MOH menyebut, pada Jumat, 26 November 2021, semua wisatawan dengan riwayat baru-baru ini ke Bostwana, Eswatini, Lesotho, Mozambik, Namibia, Afrika Selatan, dan Zimbabwe tidak lagi diizinkan masuk atau transit melalui Singapura mulai Sabtu, 27 November 2021 pukul 23.59. Penerbangan tersebut tiba sebelum larangan diberlakukan.

"Sebagian besar penumpang tetap berada di area transit di Bandara Changi hingga keberangkatan mereka ke Sydney pada 28 November, dan tidak memasuki Singapura atau mengunjungi area lain di Bandara Changi," kata MOH.

Ada tujuh penumpang dari penerbangan itu yang tercatat turun dan memasuki Singapura. Enam di antaranya dalam pemberitahuan tinggal di rumah (SHN) selama 10 hari di fasilitas khusus dan akan menjalani RT-PCR. Sementara satu penumpang tengah menjalani karantina karena kontak dekat individu yang terinfeksi dalam penerbangan.

"Pelacakan kontak sedang berlangsung untuk staf bandara yang mungkin melakukan kontak sementara dengan kasus tersebut," ujar MOH.

*Penulis: Vania Ramadhani Salsabillah Wardhani.