Hati-Hati Alergi Bisa Membuat Berat Badan Anak Susah Naik

Anisha Saktian Putri diperbarui 30 Agu 2024, 11:01 WIB

Fimela.com, Jakarta Alergi bisa terjadi pada siapa termasuk anak-anak, penyebabnya bermacam-macam misalnya saja dikarenakan makanan atau alergen tertentu. 

Namun alergi jangan disepelekan sebab bila terjadi di usia dini akan berdampak serius pada pertumbuhan hingga berat badan anak.

Sebab faktanya, alergi bisa menyebabkan berat badan anak susah naik dan berdampak serius untuk pertumbuhannya secara keseluruhan jika tidak ditangani dengan baik.

Lalu mengapa berat badan dan alergi ada hubungannya? Menurut pemaparan dr. Herbowo Agung Soetomenggolo, Sp.A(K) alergi adalah suatu reaksi imun tubuh terhadap suatu hal yang seharusnya tidak menimbulkan masalah untuk orang lain, namun menimbulkan reaksi berlebihan pada seseorang yang memiliki alergi. 

“Sistem kekebalan tubuh pada seseorang yang alergi merespons alergen ini dengan mencoba melawannya seperti kuman atau virus, sehingga menimbulkan reaksi alergi,” ujarnya melansir Teman Parenting. 

Reaksi alergi sangat variatif yang terbagi menjadi dua, yaitu:

Reaksi alergi ringan (Hanya di kulit, letaknya terbatas, dan muncul di satu tempat): Gatal ketika bersentuhan dengan benda tertentu, bersin di pagi hari, biduran, ruam merah, dan lain-lain.

Reaksi alergi berat yang melibatkan berbagai organ dan bisa menyebabkan kematian: Sesak napas, gejala meluas di kulit, mata bengkak, bibir bengkak, muntah-muntah ekstrem, hingga anafilaksis.

Khusus untuk reaksi alergi berat, dr. Herbowo menekankan pentingnya untuk segera mencari bantuan ke rumah sakit agar reaksi alergi segera mereda karena dapat mengancam jiwa.

Pada anak-anak, umumnya reaksi alergi yang bisa orang tua amati seperti munculnya ruam di pipi, badan, di balik kuping, lipatan leher, lipatan siku, serta dermatitis seboroik.

Ada pula reaksi alergi yang istimewa, seperti BAB berdarah karena alergi susu sapi atau sering muntah.Bahkan alergi bisa muncul dalam bentuk yang tidak samar seperti berat badan tidak naik.

Merujuk pada definisi alergi yang bisa dipicu oleh apa saja, maka seorang anak bisa saja alergi terhadap apa saja dan bentuknya tidak sama dengan alergi yang dimiliki oleh orang tua atau saudara kandungnya. Namun pada umumnya, ada beberapa zat yang umumnya menjadi penyebab alergi:

Dari udara: Serbuk sari, bulu binatang, tungau (kutu kasur), dan kecoa.

Dari makanan: Seafood, telur, kacang tanah, kacang kedelai, susu sapi, dan gandum.

Di sinilah alergi bisa menjadi hambatan untuk proses pertumbuhan anak. Pasalnya, pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh kecukupan asupan nutrisi. Sementara, beberapa alergen makanan yang paling umum adalah makanan yang merupakan asupan yang menyediakan nutrisi penting, sehingga membuat pilihan makanan menjadi terbatas. 

Di samping itu, sebagian besar anak mengalami alergi makanan dalam 2 tahun pertama kehidupan, yang merupakan periode penting pertumbuhan dan perkembangan.

Itulah kenapa, dr. Herbowo menegaskan pentingnya mengamati, mencatat, dan mengeliminasi asupan makanan yang dicurigai sebagai alergen untuk anak. 

“Jika sudah tahu anak sering ada ruam merah dan susah naik berat badan, ayo dong dipastikan alerginya apa!,” tegas dr. Herbowo menutup obrolan.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Kenapa Berat Badan Anak Tidak Naik?

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Pemantauan pertumbuhan anak secara menyeluruh adalah bagian penting dalam menjaga kesehatan anak. Sedari si Kecil lahir, pengukuran berat dan tinggi badan lalu memplotnya di grafik perkembangan anak atau Kartu Menuju Sehat (KMS), merupakan cara yang disarankan oleh setiap dokter anak.

Sehingga, ketika terjadi tren berhenti atau melandai, bisa segera dikenali dan ditindak agar tidak sampai terjadi gagal tumbuh, atau lebih parahnya lagi stunting jika terlambat ditangani.

Hal itu diperkuat berdasarkan penjelasan dr. Herbowo dalam tayangan Instagram Live bersama Teman Parenting. Menurut dokter spesialis anak konsultan neurologi yang saat ini berpraktik di RSIA Bunda Jakarta dan Brawijaya Hospital Saharjo tersebut, tren berat badan anak secara keseluruhan jauh lebih penting daripada hanya penurunan berat badan yang terjadi secara satu waktu.

Penting juga untuk membandingkan pertumbuhan anak di bulan ini dengan bulan sebelumnya, untuk memastikan bahwa berat serta tinggi badan anak bertambah dengan baik.

“Sangat wajar balita akan kehilangan berat badannya saat lebih aktif. Berat anak mungkin turun jika dibandingkan dengan tinggi badannya, tetapi anak tetap terus bertumbuh. Itulah kenapa jika ada penurunan berat badan yang signifikan dalam satu pengukuran, harus dibawa ke dokter dan diukur ulang untuk menentukan apakah penurunan itu memerlukan tindakan lebih lanjut,” paparnya.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan berat badan anak susah naik dan seringkali itu disebabkan oleh kombinasi faktor, mulai dari kondisi medis hingga kesulitan sosial atau finansial. Dan ingat, kenaikan berat badan yang buruk bukanlah penyakit, melainkan gejala yang memiliki banyak kemungkinan penyebab.

Intinya, apa pun yang mengganggu akses anak ke makanan atau kemampuan mencerna makanan, tentu dapat mengganggu pertumbuhan. 

Beberapa faktor tersebut antara lain: Tidak mendapat asupan kalori yang cukup atau tidak mengonsumsi nutrisi makro (kombinasi protein, lemak, dan karbohidrat) dalam jumlah tepat.Memerlukan jumlah kalori yang lebih tinggi dari biasanya.

Gangguan metabolisme seperti hipoglikemia, galaktosemia, atau fenilketonuria yang dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi.Fibrosis kistik yang dapat menghambat penyerapan kalori.Refluks gastroesofagus sehingga menyebabkan anak sering muntah.

Diare kronis akibat infeksi bakteri/virus, intoleransi makanan, gangguan pada usus, dan lain-lain. Perilaku pilih-pilih makanan atau mudah teralihkan saat makan.

Gangguan makan berbasis sensorik pada anak-anak dengan gangguan perkembangan (Misalnya gangguan spektrum autisme).

Disfungsi menelan.Asupan susu atau jus yang berlebihan.Alergi makanan atau intoleransi makanan yang dapat membatasi makanan apa yang bisa dimakan anak tanpa menimbulkan gejala.

#elevate women