Guna Mencegah Masuknya Varian Omicron, Pemerintah Memberlakukan 3 Kebijakan Salah Satunya Menutup Pintu Masuk

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 30 Nov 2021, 13:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Pandemi Covid-19 di Indonesia belum juga hilang, namun sejumlah negara kini telah menemukan virus corona varian baru. Varian COVID-19 B.1.1.529 ditetapkan sebagai variant of concern oleh WHO. Varian yang kini diberi nama varian Omicron ini mulai terdeteksi di beberapa engara Afrika, Eropa, Asia, dan Austrailia. Kemunculan varian yang mengkhawatirkan ini membuat dunia menjadi waspada, termasuk Indonesia. 

Melansir dari Liputan6.com (30/11), pada Minggu(28/11/2021), Pemerintah Indonesia mengambil sejumlah langkah untuk mencegah masuknya varian Omicron. Ada sejumlah aturan yang diberlakukan khusus untuk mencegah varian ini.

"Pemerintah telah mengambil langkah-langkah pengetatan kedatagan dari luar negeri dan akan meningkatkan aktivitas genome sequencing untuk mendeteksi varian Omicron ini, selain itu peningkatan protokol kesehatan dan kepatuhan terhadap penggunaan Peduli Lindungi juga harus ditingkatkan." Ujar Luhut Binsar Panjaitan dalam konferensi persnya, Minggu(28/11/2021).

Untuk saat ini, varian Omicron memang belum terdeteksi di Indonesia. Namun, pencegahan dan pendeteksian dini sangat penting dilakukan.

"Sampai sekarang di Indonesia belum teramati adanya varian Omicron ini" ujar Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang sama.

Berikut aturan terbaru untuk mencegah masuknya varian Omicron, yang berhasil Liputan6.com rangkum dari Konferensi Pers mengenai Respon Pemerintah Dalam Menghadapi Varian Omicron, Senin(29/11/2021).

2 dari 6 halaman

Penutupan Pintu Masuk Bagi WNA

Penumpang tiba di Bandara Heathrow, London, Inggris, Senin (29/11/2021). Mulai besok, pemerintah menginstruksikan semua penumpang yang memasuki Inggris untuk melakukan tes PCR dua hari setelah kedatangan dan mengisolasi diri sampai menerima hasil negatif. (AP Photo/Frank Augstein)

Sebagai langkah preventif, pemerintah melakukan pelarangan masuk untuk WNA yang memiliki riwayat perjalanan selama 14 hari ke negara-negara: Afrika Selatan, Botswana, Lesotho, Eswatini, Mozambique, Malawi, Zambia, Zimbabwe, Angola, Namibia, dan Hong Kong.

Pemerintah menutup sementara masuknya Warga Negara Asing (WNA), baik secara angsung maupun transit di negara asing, yang pernah tinggal dan/atau mengunjungi dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari dari negara/wilayah tersebut.

Negara Afrika Selatan, Botswana, dan Hong Kong termasuk negara yang telah mengonfirmasi adanya transmisi komunitas varian Omicron. Sementara sisanya merupakan negara atau wilayah yang secara geografis berdekatan dengan negara transmisi komunitas kasus varian Omicron.

"List dari negara-negara tersebut bisa bertambah atau berkurang berdasarkan evaluasi secara berkala yang dilakukan pemerintah." ujar Luhut dalam konferensi persnya, Minggu (28/11/2021).

3 dari 6 halaman

Penambahan Durasi Karantina

Penumpang mengantre untuk check-in di Bandara Heathrow, London, Inggris, Senin (29/11/2021). Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan, kewajiban mengenakan masker akan berlaku lagi di toko-toko dan transportasi umum mulai 30 November 2021. (AP Photo/Frank Augstein)

Pemerintah juga mengubah durasi karantina yang sebelumnya hanya tiga hari. Kini WNI yang berasal dari negara/wilayah sudah ditutup aksesnya tetap dapat memasuki wilayah Indonesia dengan dilakukan tes ulang RT-PCR saat kedatangan dan diwajibkan menjalani karantina 14 hari. Sementara untuk WNA dan WNI yang datang dari luar negeri di luar negara yang masuh daftar, wajib melakukan karantina selama 7 hari. Kebijakan karantina ini akan mulai berlaku pada Senin(29/11/2021).

"Pemerintah juga akan meningkatkan waktu karantina bagi WNA dan WNI dari luar negeri di luar negara-negara yang masuk daftar pada poin a menjadi 7 hari, dari sebelumnya tiga hari." ujar Luhut.

4 dari 6 halaman

Deteksi Virus

Seorang Warga Negara Asing (WNA) bersama anaknya saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (29/12/2020). Pemerintah Indonesia melarang masuk WNA dari semua negara mulai 1 hingga 14 Januari 2021 menyusul adanya varian baru COVID-19 yang ditemukan di Inggris. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kementerian Kesehatan juga akan meningkatkan tindakan genomic sequencing, terutama dari kasus-kasus positif terutama dari riwayat perjalanan luar negeri untuk mendeteksi varian Omicron.

"Kemampuan jaringan lab sudah mampu untuk melihat penyebarannya di dunia, mengidentifikasikan dengan cepat, dan membuat, kita bisa merespons dengan cepat." Jelas Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikan.

Pemerintah akan terus melakukan pelacakan di pintu masuk perjalanan baik udara, laut maupun darat. Budi menegaskan, nantinya semua kedatangan internasional akan dites PCR. Jika ada kasus positif akan dilakukan tindakan genomic sequencing.

5 dari 6 halaman

16 Negara yang Sudah Mendeteksi Varian Omicron

29/11/2021). WHO mendesak negara-negara di seluruh dunia untuk tidak memberlakukan larangan penerbangan di negara-negara Afrika selatan karena kekhawatiran atas varian omicron baru. (AP/Jerome Delay)

Dikutip dari laporan Hindustantimes, Senin(29/11/2021), ada 15 negara yang sudah mendeteksi varian Omicron. Negara ini meliputi:

1. Afrika Selatan

2. Bostwana

3. Jerman

4. Belgia

5. Inggris

6. Israel

7. Australia

8. Hong Kong

9. Italia

10. Belanda

11. Republik Ceko

12. Kanada

13. Prancis

14. Denmark

15. Austria

Terbaru, menurut laporan Reuters Senin(29/11/2021), varian Omicron terdeteksi di Swiss.

6 dari 6 halaman

Fakta Tentang Virus Corona Varian Omicron

Orang-orang berdiri memegang tas belanja di Regent Street di London, Senin (29/11/2021). Di Inggris, kewajiban mengenakan masker akan berlaku lagi di toko-toko dan transportasi umum mulai Selasa menyusul temuan Covid-19 varian Omicron. (AP Photo/Matt Dunham)

Pertama ditemukan di Afrika Selatan

Varian COVID-19 B.1.1.529 pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Strain telah menyebar ke negara-negara terdekat, termasuk Botswana. Di sini ditemukan kasus di mana orang yang divaksinasi penuh telah terinfeksi. Di Afrika Selatan lebih dari 100 kasus telah dikaitkan dengan varian ini, dengan empat lagi di Botswana.

Menyebar cepat

Berdasrkan laporan Nature, kasus Varian B.1.1.529 meningkat tajam di provinsi Gauteng, Afrika Selatan. Kasus meningkat pesat di provinsi tersebut pada bulan November, terutama di sekolah dan di kalangan anak muda. Pengurutan genom dan analisis genetik lainnya dari tim Tulio de Oliveira, ahli bioinformatika di Universitas KwaZulu-Natal, menemukan bahwa varian B.1.1.529 bertanggung jawab atas semua 77 sampel virus yang mereka analisis dari Gauteng, yang dikumpulkan antara 12 dan 20 November.

Jumlah mutasi tinggi

Dilaporkan, Varian COVID-19 B.1.1.529 memiliki 32 mutasi pada spike protein. Spike protein merupakan protein SARS-CoV-2 yang mengenali sel inang dan merupakan target utama respons imun tubuh. Spike protein adalah target sebagian besar vaksin COVID-19 saat ini. Ia digunakan virus untuk membuka kunci akses ke sel-sel tubuh.

Masih terus diteliti

Para ilmuwan juga mencoba memahami sifat-sifat varian, seperti apakah ia dapat menghindari respons imun yang dipicu oleh vaksin dan apakah itu menyebabkan penyakit yang lebih atau kurang parah daripada varian lainnya.

Well, tetap berhati-hati dan patuhi protokol. Kita juga perlu mendukung pemerintah dalam mempercepat vaksinasi di Indonesia. 

#ElevateWomen