Review Buku Novel Dollagoot: Toko Penjual Mimpi

Endah Wijayanti diperbarui 29 Nov 2021, 10:44 WIB

Fimela.com, Jakarta Penny akhirnya mendapatkan pekerjaan yang diinginkannya, menjadi karyawan di Dollagoot. Dollagoot bukan toko biasa. Toko ini khusus menjual mimpi. Di desa yang cuma bisa dikunjungi dalam tidur, Dollagoot berada. Berbagai macam mimpi bisa dibeli di Dollagoot.

Pada hari pertama bekerja, Penny dibuat kagum dengan toko penjual mimpi. Tiap lantai menyajikan jenis mimpi yang berbeda dan ada karyawan senior yang punya tanggung jawab penuh mengatur dan menjaga tiap lantai. Awalnya Penny bingung akan bekerja di lantai mana. Sampai karena sesuatu yang tak terduga sekaligus menarik perhatian Penny, dia memutuskan untuk bekerja di lantai satu bersama Bibi Weather.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Novel Dollagoot

Novel Dollagoot./Copyright Endah

Judul: Dollagoot: Toko Penjual Mimpi

Penulis: Lee Mi Ye

Penerjemah: Dwita Rizki

Penyunting: Jia Effendie

Pemeriksa aksara: Titis Adinda

Penata isi: @designgedang

Perancang sampul: @designgedang

Cetakan I, Juli 2021

Penerbit: BACA

Ada sebuah desa yang hanya bisa kamu kunjungi dalam tidurmu. Tempat paling populer di desa ini adalah Dollagoot: Toko Penjual Mimpi yang mengumpulkan dan menjual segala macam mimpi.

Toko ini selalu ramai oleh pelanggan manusia dan hewan yang ingin tidur panjang atau tidur siang. Setiap lantainya dilengkapi dengan mimpi-mimpi dari berbagai macam genre istimewa, termasuk mimpi tentang masa kecil, perjalanan menyenangkan, melahap makanan lezat, hingga mimpi buruk dan mimpi misterius.

Di toko ini ada Dollagoot, si pemilik toko; Penny, karyawan baru yang ceroboh dan penuh rasa ingin tahu; Aganef Coco, produser mimpi legendaris; dan Vigo Myers, manajer lantai dua.

Penny ditugaskan untuk bekerja di lantai satu dengan karyawan veteran, Bibi Weather. Namun, pada hari pertama dia bekerja, mimpi yang paling mahal dicuri…

Kisah menawan ini akan meninggalkan gaung yang lama. Tidak hanya menyenangkan bagi pembaca remaja, tetapi juga memberikan kehangatan dan penghiburan bagi pembaca dewasa yang lelah dengan kenyataan hidup.

***

Sungguh menarik mengikuti pengalaman Penny yang bekerja di Dollagoot. Mengikuti interaksi Penny dengan para pelanggan hingga mengikuti pertemuan dengan berbagai produser mimpi, sungguh menggelitik rasanya membayangkan bahwa mimpi yang masuk dalam tidur manusia menjadi semacam "komoditas bisnis" yang penting. Beberapa kisah pelanggan manusia yang membeli mimpi dari Dollagoot juga menarik. Siapa yang sangka dari sebuah mimpi pun bisa menghadirkan datangnya jodoh? 

"Waktu yang aku cintai adalah waktu saat semuanya terlelap. Sebab, penyesalan terhadap masa lalu dan kekhawatiran akan masa depan akan lenyap saat seseorang terlelap." (hlm. 12)

"Adakalanya kekhawatiran kemarin menghilang seperti salju yang meleleh atau kekuatan untuk hidup menjalani hari ini muncul hanya dengan tidur yang nyenyak, 'kan? Itu dia alasannya. Baik itu tidur nyenyak tanpa mimpi maupun dengan mimpi indah yang dijual di pusat perbelanjaan ini, setiap orang memanfaatkan waktu tidur untuk membenahi kemarin dan mempersiapkan esok hari. Dengan berpikir begitu, waktu untuk tidur tidak akan lagi terasa seperti waktu yang sia-sia." (hlm. 24)

Dollagoot sendiri sebenarnya adalah nama pemiliki toko penjual mimpi ini. Sudah lama berkecimpung di bisnis menjual mimpi, dia punya strategi sendiri dalam menghasilkan keuntungan yang besar dari jenis-jenis mimpi pilihan. Selain itu, ada kalanya dia sangat selektif dalam memilih pelanggan mana yang bisa membeli mimpi yang ia tawarkan. 

Yang menarik dari cerita novel ini adalah tentang serba-serbi cara, strategi, hingga metode yang diterapkan dalam menjalankan bisnis menjual mimpi kepada para pelanggan manusia dan hewan. Memang ada sisipan kisah beberapa pelanggan yang membeli mimpi di Dollagoot. Namun, cerita yang dihadirkan terasa lebih banyak membahas tentang menjalankan toko penjual mimpi ini. 

Sungguh menarik membayangkan kalau tiap mimpi yang hadir dalam tidur kita adalah hasil karya produser mimpi yang dijual di Dollagoot. Bahkan untuk membeli mimpi itu, bukan uang yang digukanan sebagai alat tukar melainkan sesuatu yang lain. Cerita fantasi yang membuat kita senyum-senyum sendiri andai kita punya kesempatan untuk mengunjunginya langsung dan memilih mimpi yang diinginkan.

Bagi penyuka cerita fantasi, Dollagoot Toko Penjual Mimpi bisa jadi bacaan yang seru. Bersama Penny kita akan mendapatkan berbagai pengalaman baru dan unik tentang bekerja di toko penjual mimpi. 

#ElevateWomen